Kisah ini merupakan bagian dari majalah National Geographic Indonesia Januari 2020: Edisi Khusus Sehat Sentosa.
Nationalgeographic.co.id – Yoga kini cukup populer di kalangan masyarakat. Bagi banyak orang, yoga menjadi penawar dari kehidupan sehari-hari yang sibuk dan kacau. Ini benar, karena berbagai penelitian mengungkapkan bahwa yoga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan—baik fisik maupun mental. Berikut di antaranya:
Citra tubuh yang lebih baik
Yoga mampu membangun kesadaran batin. Ia membantu memfokuskan kemampuan tubuh pada momen saat ini. Dengan kata lain, yoga dapat memperkuat fungsi pikiran dan tubuh.
Biasanya, studio yoga tidak memiliki cermin. Ini membantu Anda memusatkan kesadaran ke dalam diri dan tidak berpikir berlebihan tentang orang-orang di sekitar kita.
Baca Juga: Musim Hujan, Konsumsi Makanan Berikut untuk Menangkal Penyakit
Beberapa penelitian menemukan fakta bahwa mereka yang melakukan yoga, lebih sadar akan tubuh mereka dibanding yang tidak. Orang-orang ini juga lebih puas dengan kondisi tubuhnya dan jarang mengkritik fisik mereka. Dengan alasan tersebut, yoga menjadi salah satu solusi pengobatan bagi pengidap gangguan makan.
Membantu mengatur pola makan
Mindfulness mengacu pada suatu sikap penuh kesadaran dan berfokus pada momen saat ini. Berlatih yoga diketahui membantu meningkatkan mindfulness, tidak hanya dalam ruang kelas atau kantor, tapi juga aspek lain dalam kehidupan seseorang.
Pada pola makan misalnya, peneliti menemukan bahwa yoga membantu Anda lebih peduli dengan apa yang dikonsumsi. Yoga membuat Anda lebih sadar dengan apa yang dirasakan tubuh. Pada akhirnya kesadaran itu juga akan terbawa saat makan—bagaimana Anda lebih menikmati setiap gigitan sehingga bau dan cita rasa makanan yang Anda konsumsi lebih terasa.
Menurunkan berat badan
Orang-orang yang berlatih yoga memiliki kesadaran penuh pada apa yang mereka makan dan ini membantu lebih selaras dengan tubuh. Mereka juga lebih sensitif pada rasa lapar dan kenyang.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang melakukan yoga setidaknya 30 menit sekali dalam seminggu selama empat tahun, tidak mengalami kenaikan berat badan yang ekstrem. Bahkan, orang-orang yang mengalami obesitas, berat badannya turun dengan yoga.
Secara keseluruhan, orang-orang yang berlatih yoga memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak melakukan yoga.
Para ilmuwan mengaitkan ini dengan mindfulness. Mindful eating dapat mengarah pada hubungan lebih positif dengan makanan dan aktivitas makan itu sendiri.
Meningkatkan kebugaran
Yoga dikenal dengan kemampuannya untuk ‘meringankan’ ketegangan dan kecemasan pada pikiran. Namun, itu ternyata juga bermanfaat bagi kebugaran fisik seseorang.
Para peneliti mempelajari sekelompok kecil individu yang tidak aktif dan belum pernah berlatif yoga sebelumnya. Setelah berlatih yoga selama delapan minggu, setidaknya dua minggu sekali dengan total waktu 180 menit, para partisipan memiliki kekuatan otot yang lebih besar. Begitu juga dengan daya tahan dan fleksibilitas tubuhnya.
Bagus untuk kesehatan kardiovaskular
Beberapa studi telah menemukan bahwa yoga memiliki efek positif pada faktor risiko penyakit kardiovaskular: ia membantu menurunkan tekanan darah pada pengidap hipertensi. Kemungkinan besar, yoga mengembalikan "sensitivitas baroreseptor” yang membantu tubuh merasakan ketidakseimbangan tekanan darah dan akhirnya menjaganya tetap stabil.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru, Ini Saran Resolusi Kesehatan dari Para Dokter
Studi lain menemukan fakta bahwa berlatih yoga memperbaiki profil lipid pada pasien dengan penyakit arteri koroner. Yoga juga diketahui menurunkan kadar gula darah yang berlebihan pada pengidap diabetes dan mengurangi ketergantunga mereka akan obat-obatan.
Saat ini, yoga dimasukkkan ke dalam program pengobatan jantung karena banyaknya manfaat bagi kesehatan kardiovaskular serta dapat membantu menghilangkan stres.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat yoga dan bagaimana itu membantu orang-orang menemukan ketentraman, serta menjadi obat penawar bagi tekanan dunia modern, baca selengkapnya di majalah National Geographic Indonesia edisi Januari 2020.