Dewa dan Dewi Cinta dari Berbagai Kebudayaan di Penjuru Dunia

By Mahandis Yoanata Thamrin, Jumat, 14 Februari 2020 | 11:31 WIB
Xochiquetzal. Dewi dalam kebudayaan Aztek perlambang kesuburan, kecantikan, kekuatan seks perempuan, pelindung ibu muda, dan persalinan. (Posterazzi)

 

Nationalgeographic.co.id—“Sejak dulu beginilah cinta, penderitaannya tiada akhir,” kata Tie Pat Kai, siluman babi dalam kisah Sun Go Kong. Dia selalu saja meratapi kisah cintanya kala masih menjabat panglima sampai siluman. Cinta kadang menjadi urusan yang tak berkesudahan dan selalu diperjuangkan. Peradaban muncul dan tenggelam, silih berganti, namun selalu memiliki benang merah tentang teladan cinta. Leluhur planet ini telah mewariskan banyak kisah kepada kita tentang upaya mereka memuja kesejatian cinta.

Simak, dewa dan dewi yang menjaga kesuburan, gairah bercinta, mengayomi kaum perempuan hingga soal persalinan.  Mereka telah bekerja keras demi asmara dan kehidupan manusia yang lebih baik di penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Eros, dewa Yunani untuk segala hasrat erotik dan daya tarik seksual. (Wikimedia Commons)

 

ErosPutra dari pasangan dewa perang Ares dan dewi cinta Aphrodite. Eros, dewa Yunani untuk segala hasrat erotik dan daya tarik seksual, yang kerap digambarkan sebagai lelaki atletis bersayap yang memegang busur dan anak panah. Eros bisa meluncurkan anak panah emasnya yang membuat orang memiliki cinta. Seniman zaman Renaisans telah memodifikasinya sebagai anak kecil berpipi tembem yang bersayap.CupidDewa milik orang Romawi yang memiliki kesamaan dengan Eros. Cupid menginspirasi banyak perkara tentang cinta. Salah satu dari korban-korban cintanya adalah Psyche, perempuan yang hidup abadi. Karena kecantikannya, Psyche jatuh cinta kepada dirinya sendiri.

KamaDia adalah putra dari pasangan Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi. Kama merupakan dewa cinta dalam tradisi Hindu, seorang pemanah muda nan tampan  yang mengendarai nuri. Kama, secara etimologi memiliki makna keinginan atau hasrat, khususnya dalam soal bercinta. Dia memiliki lima anak panah asmara yang mempunyai kemampuan menawan hati, memesona, hingga membangkitkan berahi: Madana, Mohana, Nishmarana, Murcchana, dan Niscestikarana. Sosok Kama kerap disandingkan dengan istrinya, Rati—dewi perlambang gairah dan nafsu.

Baca Juga: Sulawesi Utara, Provinsi dengan Penduduk Paling Romantis di Indonesia

Kama merupakan dewa cinta dalam tradisi Hindu, seorang pemanah muda nan tampan yang mengendarai nuri. (virtualvinodh)
SiwaSalah satu dari tiga dewa utama Hindu. Siwa  tak sekadar terlihat sebagai pertapa, tetapi juga lambang erotisnya cinta hingga orang-orang memujanya  dalam bentuk lingga. Dia dipuja sebagai pemulih alam semesta, penghancur kejahatan, dan dewa cinta. Dia digambarkan sebagai sosok berkalung ular dan mata ketiga di dahinya, yang sedang memegang senjata trisula dan damaru (drum). Dia menikah dengan Parvati, dewi kesuburan, cinta, dan pengabdian.