Dewa dan Dewi Cinta dari Berbagai Kebudayaan di Penjuru Dunia

By Mahandis Yoanata Thamrin, Jumat, 14 Februari 2020 | 11:31 WIB
Xochiquetzal. Dewi dalam kebudayaan Aztek perlambang kesuburan, kecantikan, kekuatan seks perempuan, pelindung ibu muda, dan persalinan. (Posterazzi)

OenghusDia merupakan seorang dewa dalam kebudayaan rakyat Irlandia, yang diyakini menghuni dataran Newgrange, tepian Sungai Boyne. Dia dikenal sebagai dewa yang membantu siapa saja yang jatuh cinta. Dia jatuh cinta dengan angsa suci nan cantik, Caer Ibormeith. Secara etimologi, Oenghus berasal dari bahasa Proto-Celtic, oino yang bermakna “satu” dan guss yang bermakna “pilihan”. Kini, rakyat Irlandia modern menyebutnya dengan Aengus atau Aonghus.AphroditeSohor dengan kecantikannya dan perkara cintanya dengan manusia dan dewa. Dewi cinta dalam tradisi Yunani ini kerap ditemani dengan putranya, Eros. Sang dewi biasanya diungkapkan dalam sosok perawan nan cantik. Tak jarang juga, Aphrodite digambarkan telanjang karena dia merupakan simbol kesempurnaan fisik. Dia kerap disimbolkan dengan burung dara.

Baca Juga: Destinasi Wisata Terfavorit di Indonesia untuk Rayakan Hari Valentine

Venus adalah dewi cinta bagi kebudayaan Romawi kuno, yang dipuja ketika musim semi. Lukisan Sandro Botticelli bertajuk La nascita di Venere, kelahiran Venus. (Sandro Botticelli/Google Art Project)

VenusAwalnya dia nerupakan simbol kesuburan dan pelindung para pemilik kebun. Perkembangan berikutnya, orang-orang menyakininya sebagai simbol yang sama dengan Aphrodite. Venus adalah dewi cinta bagi kebudayaan Romawi kuno, yang dipuja ketika musim semi. Dia menjadi dewi yang paling dipuja dan disayang oleh para prajurit Romawi yang sedang merancang pertempuran. Julius Caesar pun mengklaim bahwa Venus adalah leluhurnya.

HathorSecara etimologi bermakna “rumah kebijaksanaan”. Dewi dalam tradisi Mesir ini kerap muncul dalam bentuk manusia dengan mahkota kepala lembu bertanduk, yang tanduknya membingkai matahari. Dialah dewi cinta, kecantikan, dan keibuan yang diyakini sebagai pelindung perempuan, pelindung pasangan kekasih, dan dewi pembuahan dan persalinan. Kadang Hathor menjadi personifikasi dari Milkyway—orang Mesir melihatnya laksana aliran susu dari lembu nirwana.IshtarDia kerap diwujudkan sebagai Planet Venus. Simbol utama lainnya adalah singa dan bintang bersudut delapan. Lantaran sosoknya yang berani dan cantik, Isthtar dipuja sebagai dewi perang, dewi kesuburan, dan dewi cinta dalam peradaban Babilonia. Kekasihnya banyak, namun hatinya tetap terpaut pada Gilgamesh, raja dalam dinasti pertama Uruk. Masyarakat yang memujanya menggelar upacara pelacuran religius. Dia dipuja sebagai Astarte di kawasan Palestina, Libanon, Yordania, Suriah, hingga Mesir. Awalnya, Ishtar merupakan Inanna merupakan dewi cinta, kesuburan, dan perang yang awalnya dipuja peradaban Mesopotamia.

 

 

Isthtar dipuja sebagai dewi perang, dewi kesuburan, dan dewi cinta dalam peradaban Babilonia. (British Museum)
Freyja       Makna harfiahnya adalah perempuan. Perempuan kuat, cantik, dan bijak adalah istri dari Odr, dan ibu dari Hnos dan Gersemi. Dalam kisahnya, Freyja mencari suaminya yang hilang dalam peperangan. Dia pun menangis dan meneteskan air mata emas merah. Dewi dalam mitologi Skandinavia ini diistimewakan dalam kaitannya dengan cinta, seks, kecantikan, dan kesuburan. Dia memiliki banyak kekasih, termasuk raja-raja dan dewa-dewa. Masyarakat Skandinavia kuno menyebut “Gaun Freyja” untuk konstelasi gemintang Orion penanda musim dingin. Mereka juga menyebut sabuk pedang Orion dengan "Korset Freyja."