Kenali Lima Penyebab Tak Terduga dari Serangan Jantung Berikut

By National Geographic Indonesia, Selasa, 18 Februari 2020 | 10:56 WIB
Ilustrasi serangan jantung. (Thinkstock)

Seperti yang kita ketahui selama ini, polusi udara berdampak terhadap banyak gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung. Sebuah penelitian menemukan bahwa terpapar polusi udara dapat memperburuk kadar gula darah, kolesterol, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.

Tidak hanya itu, penelitian lain mengungkapkan bahwa polusi udara dapat mengurangi kolesterol HDL.

Hal ini tidak hanya berdampak pada orang lanjut usia, tapi juga terhadap orang muda. Paparan polusi udara berlebih dapat menyebabkan kerusakan dan pembengkakan pembuluh darah.

Terlalu sering minum obat pereda nyeri NSAID

NSAID adalah obat pereda nyeri yang digunakan untuk mengobati demam, peradangan, keseleo, sakit kepala, migrain, hingga dismenore (nyeri kram menstruasi). Contohnya adalah aspirin dan ibuprofen.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases mengungkapkan bahwa orang yang sering menggunakan obat NSAID untuk mengobati infeksi pernapasan memiliki peningkatan risiko serangan jantung hingga 3,4 kali lipat.

Penyebabnya belum diketahui, tetapi menurut seorang pakar jantung, obat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan yang dapat memungkinkan peningkatan penggumpalan darah berbahaya di arteri jantung.

Obat NSAID juga bisa meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan retensi cairan. Namun hal ini jarang terjadi.

Untuk itu, hindari mengonsumsi obat NSAID terutama jika Anda berusia lebih dari 50 tahun, atau memiliki faktor risiko hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, atau seorang perokok aktif.

Nyeri bahu

Penelitian melaporkan bahwa seseorang yang memiliki nyeri bahu berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Selain itu, orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung juga hampir enam kali lebih mungkin memiliki kondisi bahu seperti rotator cuff tendonitis atau pembengkakan tendon yang menempel pada otot tendon rotator cuff ke tulang lengan.

Ilustrasi penyakit jantung. (Stevanovicigor/Thinkstock)