Apakah Anda Sering Merasa Lapar? Berikut Faktor-Faktor Pemicunya

By Aditya Driantama H, Kamis, 20 Februari 2020 | 16:13 WIB
Ilustrasi lapar. (AndreyPopov/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Rasa lapar merupakan hal yang lumrah bagi manusia. Rasa lapar adalah sinyal alamiah yang menandakan bahwa tubuh kita butuh makanan.  

Namun, jika kita sangat sering merasa lapar, mungkin ada kesalahan dalam tubuh. Mungkin ia kekurangan nutrisi yang cukup sehingga mudah sekali merasa lapar. Berikut lima alasan yang menjadi penyebab kita sering merasa lapar: 

Kurang tidur

Kurang tidur dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. (Thinkstock)

Tidur sangat dibutuhkan untuk menjaga fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh agar tetap baik. Tidur cukup juga menurunkan resiko terserang penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.

Selain itu, tidur yang cukup juga menjadi faktor dalam mengendalikan nafsu makan. Pasalnya, itu membantu mengatur ghrelin, hormon yang merangsang nafsu makan. Kurang tidur menyebabkan kadar ghrelin lebih tinggi sehingga kita merasa lebih lapar.

Baca Juga: Kenali Lima Penyebab Tak Terduga dari Serangan Jantung Berikut

Sebuah penelitian menunjukan bahwa orang yang kurang tidur akan lebih lapar dan mengonsumsi makanan dengan porsi yang lebih besar ketimbang orang yang tidur selama 8 jam.

Tidur yang cukup juga membantu kadar hormon leptin agar tetap memadai sehingga mendorong rasa kenyang.

Untuk menjaga tingkat kelaparan tetap terkendali, disarankan untuk tidur minimal 8 jam setiap malam.

Kurang minum

Ilustrasi minum air (Thinkstock)

Hidrasi yang tepat penting bagi kesehatan kita secara keseluruhan. Minum air yang cukup tentu banyak manfaatnya, seperti meningkatkan kesehatan otak dan jantung, serta mengoptimalkan kinerja olahraga. Air juga menyehatkan kulit dan sistem pencernaan kita.

Air mineral juga mengenyangkan dan berpotensi mengurangi nafsu makan jika kita meminumnya sebelum makan.

Dalam sebuah penelitian, orang yang minum dua gelas air sebelum makan, mengonsumsi hampir 600 kalori lebih sedikit daripada mereka yang tidak.

Karena air dapat membuat kita kenyang, kita mungkin akan sering merasa lapar jika kita kurang minum. Perlu diketahui bahwa rasa haus kadang mirip dengan rasa lapar. Jika kita sering merasa lapar, minum satu atau dua gelas air, siapa tahu kita hanya merasa haus.

Rutin mengonsumsi makanan yang kaya air seperti buah-buahan dan sayuran, juga berkontribusi untuk kebutuhan hidrasi kita.

Kurang protein

Makanan tinggi protein dianjurkan dalam diet DEBM. (Aamulya/Getty Images/iStockphoto)

Mengonsumsi protein cukup penting untuk mengendalikan nafsu makan. Protein memiliki sifat mengurangi rasa lapar yang membantu kita secara otomatis mengonsumsi lebih sedikit kalori. Ia bekerja dengan meningkatkan produksi hormon yang merangsang rasa kenyang dan mengurangi kadar hormon yang memicu rasa lapar. Karena ini, kita mungkin sering merasa lapar jika kita kurang konsumsi protein.

Dalam sebuah studi, para peneliti mempelajari 14 pria dengan berat badan berlebih yang mengonsumsi 25% kalori dari protein selama 12 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa keinginan mereka untuk mengemil di malam hari mengalami penurunan 50%, dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi lebih sedikit protein.

Banyak makanan yang mengandung protein tinggi, jadi mudah untuk mendapatkannya dari makanan sehari-hari kita. Produk hewani seperti daging sapi, ayam, ikan, dan telur mengandung protein yang tinggi.

Baca Juga: Tak Hanya Sayur, Makanan Ringan Ini Juga Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Olahraga berlebihan

Olahraga berlebihan bisa memberikan beberapa dampak buruk pada tubuh. (TuiPhotoengineer)

Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berolahraga dengan intens secara teratur cenderung memiliki metabolisme lebih cepat, yang berarti mereka membakar lebih banyak kalori saat istirahat daripada mereka yang berolahraga dengan santai.

Dalam sebuah studi, 10 pria yang berolahraga intens selama 45 menit, metabolismenya meningkat sebesar 37% untuk hari itu, dibandingkan dengan hari lain ketika mereka tidak berolahraga.

Studi lain menemukan bahwa perempuan yang berolahraga dengan intens setiap hari selama 16 hari membakar kalori 33% lebih banyak sepanjang harinya daripada yang tidak berolahraga. Dan membakar kalor 15% lebih banyak dari yang berolahraga santai. 

Meskipun olahraga bermanfaat untuk menekan nafsu makan, tapi olahraga yang intens dalam jangka panjang juga cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar daripada mereka yang tidak berolahraga. Ada dua solusi untuk hal ini: kita bisa meningkatkan porsi makan agar seimbang dengan intensitas olahraga atau kurangi tingkat intensitasnya.

Stres

Setiap orang memiliki masalah dan tekanan hidup masing-masing yang berpotensi menimbulkan stres. (Lutfi Fauziah)

Baca Juga: Peneliti: Trenggiling Mungkin Berperan dalam Penyebaran Virus Corona

Stres berlebihan diketahui berpotensi meningkatkan nafsu makan. Ini sebagian besar disebabkan oleh efek peningkatan kadar hormon kortisol, hormon yang memicu rasa lapar dan mengidam makanan. Mungkin karena ini kita selalu merasa lapar jika sering mengalami stres.

Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa orang-orang yang memiliki tingkat stres lebih tinggi, cenderung makan lebih banyak dibanding mereka yang memiliki tingkat stres rendah.

Itulah faktor penyebab mengapa sering timbulnya rasa lapar. Apakah Anda mengalami hal-hal tersebut?