15 Kiat Menjadi Pejalan Bijak, Memaknai Hasrat Penjelajahan

By Fikri Muhammad, Senin, 6 April 2020 | 15:12 WIB
FOTOGRAFI OLEH MATTHEW KARSTEN, NATIONAL GEOGRAPHIC YOUR SHOT ()

Tak jarang destinasi wisata menyimpan kuliner khas yang patut kita coba dan tak boleh diewatkan. Selain menyantap, salah satu bentuk apresiasinya ialah membagikanya pada khayalak publik.

Sebagai pejalan bijak harus bisa menginspirasi banyak orang untuk bercerita suatu kekhasan daerah melalui sisi kulinernya.

4. Eksplor budaya setempat

Belajar budaya juga berarti belajar tentang kegiatan penduduk setempat. Mereka biasanya berduyun-duyun mengadakan kegiatan ramai seperti pasar lokal atau festival lokal.

Menyelami budaya lokal bisa dalam berbagai bidang lainya seperti olahraga, musik, dan seni tari. Atau bisa juga menghadari ritual adat setempat untuk mengeksplorasi rekam jejak sejarahnya.

Pelajaran yang bisa diambil ketika mendalami budaya orang lain ialah kita mampu untuk bertoleransi dan memiliki sudut pandang hidup yang tidak sempit.

5. Membeli produk lokal warga

Batik Semanting ()

Maraknya beragam produk lokal masyarakat menambah nilai eksostis dalam destinasi wisata.

Jika para penjelajah mau menyisihkan uang untuk memberi produk lokal maka memberikan harapan akan ekonomi masyarakat. Mereka percaya bahwa hasil produksi olahanya bisa di gunakan oleh orang lain di luar daerah mereka.

Misalnya tenun Sumba yang memiliki motif berbeda-beda dan memiliki maknanya tersendiri. Pada motif kuda dan warnanya yang berbeda menggambarkan kepahlawanan, keagungan, dan kebangsawanan karena kuda adalah simbol harga diri bagi masyarakat Sumba.

6. Berkenalan dengan penduduk setempat (minta rekomendasi penduduk)