Menggambar Bisa Bantu Redakan Stres, Ini Penjelasan Ahli Terapi

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 27 April 2020 | 19:13 WIB
Ilustrasi menggambar. (Stefan Stefancik/Unsplash)

Nationalgeographic.co.id – Ketika Anda merasa stres, menyenangkan diri sendiri menjadi langkah cepat yang bisa diambil. Bisa dengan berolahraga atau tidur dengan cukup. Namun, bisa juga dengan mencoba hobi baru seperti menggambar.

Menurut para ahli terapi seni, menggambar bisa membantu meredakan stres dan membuat kita lebih rileks. “Proses menciptakan seni itu sendiri kerap membantu seseorang merasa tenang,” ungkap Casey O’Brien Martin, konselor kesehatan mental berlisensi, ahli terapi seni, serta founder Whole Child Counseling.

Martin menambahkan, menggambar juga bisa menjadi cara untuk melatih kesadaran diri jika Anda kurang menyukai meditasi. “Saat menggambar, seseorang akan fokus membuat karya. Mereka tidak akan memikirkan masa lalu atau apa yang sedang terjadi di dunia,” paparnya.

Baca Juga: Lima Kisah Penyelamatan Paling Dramatis dalam Sejarah Dunia

Menurut studi 2016 yang dipublikasikan pada Journal of the American Art Therapy Association, 45 menit melakukan terapi seni dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol pada orang dewasa. Para partisipan dalam penelitian mengatakan, pengalaman tersebut memberikan dampak positif dan membuat mereka ingin membuat lebih banyak karya seni.

Saat ini, para ilmuwan sedang mencoba memahami mengapa menggambar dan membuat karya seni bisa menjadi pereda stres yang menakjubkan. “Hasil studi awal menunjukkan bahwa menciptakan seni meningkatkan aliran darah yang signifikan pada korteks prefontal medial, wilayah di otak yang berkaitan dengan merasa dihargai dan emosi positif,” jelas Martin, mengutip studi 2017 yang dipublikasikan pada The Arts in Psycotherapy.

Ia menambahkan, ketika  tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan kita, menggambar bisa menjadi cara yang bagus. “Ketika keadaan sangat sulit, kata-kata mungkin tidak bisa tersampaikan dengan baik. Itu juga tidak mampu menggambarkan kerumitan perasaan dan pengalaman kita. Jika kata-kata tiak cukup, maka gambar mungkin bisa menangkap dan mengekspresikannya dengan lebih akurat,” ungkap Martin.

Baca Juga: Indonesia Peringkat 2, Berikut Negara dengan Durasi Puasa Tersingkat di Asia

Bagi banyak orang dewasa, tantangan terbesar untuk membuat karya seni adalah mereka merasa tidak memiliki bakat. Namun, menurut Martin, itu hanyalah alasan. “Semua orang bisa mendapatkan manfaat dari seni! Anda tidak perlu khawatir pada hasil akhirnya. Biarkan diri Anda terlibat dalam proses penciptaan. Tidak ada yang salah ataupun benar dalam seni,” katanya.

Jika Anda benar-benar ingin memulai terapi seni, Martin menyarankan untuk mencoret-coret dengan tangan sambil menutup mata. Dengan cara ini, Anda melepaskan harapan bahwa apa yang Anda buat harus selalu sempurna.

Jadi, untuk menjernihkan pikiran Anda, ambil pensil dan kertas, kemudian biarkan emosi Anda tersalurkan di sana.