Sejauh ini, wabah semacam itu terkonsentrasi pada Asia Selatan dan Afrika, beberapa terkait dengan spesies tertentu seperti kelelawar.
Lapola mengungkapkan bahwa keanekaragaman hayati di Amazon dapat membuat area ini menjadi “pusat virus corona terbesar di dunia”—merujuk pada semua jenis virus corona, bukan yang hanya terkait dengan COVID-19.

Baca Juga: Perubahan Iklim Mengubah Predator di Arktika Menjadi Kanibal
Oleh sebab itu, menjaga hutan Amazon sangat penting. Kenaikan angka deforestasi akibat aksi petani ilegal, penambang dan penebang, perlu diperhatikan.
“Saya berharap kebijakan selanjutnya lebih memperhatikan dan melindungi harta karun biologis terbesar di planet ini," kata Lapola.
“Kita perlu memikirkan ulang hubungan antara masyarakat kita dengan hutan. Jika tidak, dunia mungkin akan mengalami wabah penyakit lebih banyak di kemudian hari,” pungkasnya.