Nationalgeographic.co.id - Saat musim dingin tiba - ketika hari menggelap dan suhu mendingin, mereka yang tinggal di negeri empat musim rasanya ingin mengurung diri saja hingga cuaca hangat tiba.
Pada hewan, kondisi ini dinamakan sebagai torpor, yaitu mereka mengalami penurunan fungsi tubuh mereka dan menggunakan cadangan lemak dalam tubuh sebagai energi.
Dapatkah manusia hibernasi dengan cara yang sama?
Terlepas dari urusan menghindari musim dingin dengan nyaman, pertanyaan ini penting terkait perjalanan jarak jauh di luar angkasa.
Perjalanan ke Mars, planet terdekat dengan Bumi, butuh waktu sekitar 8 bulan dengan menggunakan teknologi saat ini.
Bila ingin mengunjungi bintang lain, perjalanan memakan waktu bertahun-tahun meski dengan kecepatan cahaya.
Baca Juga: Pendengaran Merupakan Indra Terakhir yang Berfungsi Sebelum Meninggal
Berada dalam kondisi torpor jangka panjang membuat jarak tersebut tidak terlalu melelahkan bagi para astronot. Selain itu, bisa menghemat sumber daya yang penting.
Saat ini, saya merupakan ahli neurosains, bagian dari tim European Space Agency, yang sedang melakukan studi untuk mencari tahu apakah dan bagaimana menempatkan manusia dalam keadaan stasis (terhentinya aliran darah atau cairan tubuh lain di suatu bagian tubuh).
Ini masih menjadi pertanyaan terbuka, tapi secara teori, kita tidak menepis ini mungkin dilakukan.
Suhu dan metabolisme tubuh
Torpor terjadi untuk mengisi kekosongan selama masa-masa tertentu. Misalnya, hewan-hewan tertentu tidak keluar saat makanan sedang langka.
Secara teknis, ini mengacu kepada kondisi tertentu dalam penurunan metabolisme.