Menjelajah di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, Surga Sang Naga Purba

By Fathia Yasmine, Senin, 30 November 2020 | 17:39 WIB
Keindahan pulau padar dari ketinggian. (Dok.Shutterstock)

LoB layaknya berpesiar. Pejalan tinggal di dalam sebuah kapal selama lebih kuran 3-7 hari untuk singgah dari satu pulau ke pulau lainnya (island hopping).  Selama perjalanan, pejalan akan diajak untuk menjangkau titik-titik diving dan menikmati pemandangan dari atas kapal.

Selama LoB, pejalan dapat mengunjungi semua pulau tersebut. Durasinya tergantung pada pilihan pejalan.

Trekking di Pulau Padar

Pulau Padar menjadi salah satu spot foto ikonik yang cukup populer di dunia maya. Tak hanya memiliki daratan yang luas, tampilan pulau yang melekuk dan mengintari Laut Flores berwarna biru dan tosca, begitu spesial.

Baca Juga: Membelah Segara Anakan, Menilik Dusun Mandiri Energi di Pesisir Jawa

Bagian atas bukit menjadi salah satu destinasi berfoto sekaligus lintasan trekking yang patut dicoba. Pejalan dapat menapaki lebih dari 1.000 anak tangga kayu yang ada di pinggir pantai dengan kemiringan 45 derajat.

Uniknya, lintasan yang cukup curam ini tidak memiliki tali pengaman maupun pembatas. Artinya, pejalan harus lebih fokus dan jeli ketika menaiki tangga ini.

Sepanjang perjalanan menapaki tangga, cukup banyak pejalan yang kerap berhenti sejenak untuk mengabadikan lanskap pantai yang terlihat jelas dari kejauhan, terutama ketika batuan terjal mulai terlihat. Pemandangan dua sisi pantai mulai terlihat jelas keindahannya.

Anak tangga tidak berakhir di puncak bukit. Saat mencapai puncak pejalan masih harus berjalan melewati jalanan berpasir dan berbatu.

Namun rasa lelah akan terbayar karena pejalan bisa langsung menikmati keindahan dari 3 pantai sekaligus. Untuk mencapai puncak bukit, setidaknya diperlukan waktu total 30 menit.

Baca Juga: Lestarikan Budaya Bali, Penari Kolok di Desa Bengkala Bertahan Tunjukkan Eksistensi di Tengah Pagebluk

Agar pengalaman trekking di Pulau Padar lebih maksimal, pilihlah waktu pagi hari atau sore hari. Selain pemandangannya lebih indah, matahari juga cenderung lebih teduh sehingga risiko kelelahan dan dehidrasi lebih minim.