Merangkum Kisah Pewujudan Kesejahteraan dari Sabang sampai Merauke

By Fathia Yasmine,Nana Triana,Yussy Maulia, Jumat, 11 Desember 2020 | 20:36 WIB
Ana Susianti (27) merawat tanamannya di kebun depan rumahnya di Dusun Bendo, Ngentakrejo, Lendah, Kulonprogo, DI Yogyakarta. (Hendra Nurdiyansyah)

HEOP mengombinasikan pembangkit listrik tenaga surya dengan kincir angin. Teknologi ini dinilai tepat jika diterapkan di daerah pesisir karena ketersediaan angin dan paparan sinar matahari melimpah.

Melihat besarnya manfaat yang dirasakan warga dusun, Pertamina pun berinisiatif menambah instalasi PLTH di 14 titik. Program pembangunan instalasi tersebut bernama Energi Mandiri Tenaga Surya Angin (E-Mas Bayu). 

“Dahulu saat malam kita hanya menggunakan klenting (lampu minyak—red).  Sekarang, Listrik bukan hanya untuk menyalakan lampu lagi. Warga bisa menonton televisi. Ibu-ibu bisa masak nasi pakai rice cooker,” ujar Mohamad Jamaludin, Ketua Tani Tambak Mandiri Dusun Bondan saat ditemui tim National Geographic Indonesia Rabu, (18/11/2020).

Aliran listrik PLTH ini juga menjadi penggerak ekonomi di Dusun Bondan, terutama dalam pengelolaan tambak. Sebelumnya, tambak dikelola secara tradisional sehingga hasil panennya tidak maksimal.

E-Mas Bayu mendorong kehadiran program energi mandiri tambak ikan (E-Mbak Mina). E-Mbak Mina mewujud dalam bentuk pengelolaan tambak dengan metode silvofishery—budidaya udang sekaligus mangrove dan aktivitas Kelompok Usaha Ibu Mandiri.

Hasil tambak yang tidak habis dijual dapat disimpan di freezer dan diolah menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi. Misalnya saja, kerupuk udang, abon ikan, dan terasi.

Ekosistem darat yang berkelanjutan

Kisah mencapai tujuan-tujuan SDGs, terutama pada poin pelestarian ekosistem darat, juga diperoleh dari Kecamatan Sei Pakning, Riau. Di kecamatan tersebut lahan gambut tidak lagi identik dengan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), melainkan identik dengan kelimpahan hasil alam.

Sebagai informasi, rata-rata wilayah di Kecamatan Sei Pakning adalah lahan gambut yang pada musim kemarau rentan terbakar. Oleh sebab itu, warga kecamatan ini nyaris setiap tahun mengalami dampak dari Karhutla.

Kebun nanas menjadi penyekat bakar Karhutla. Nanas dipilih karena merupakan tanaman yang zero waste. (National Geographic Indonesia)

Pertamina tergerak untuk mengubah bara gambut di Sei Pakning menjadi berkah bagi warganya. Di Kecamatan yang bersisian dengan area kerja PT Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai Area Operasi Sei Pakning tersebut Pertamina menginisiasi program Kampung Gambut Berdikari.

Warga desa dididik untuk menjadi masyarakat peduli api (MPA). Pada 2017, program tersebut berkembang menjadi pemberdayaan masyarakat pasca-Karhutla.