Penyakit-Penyakit yang Mungkin Terlupakan Karena Efektifitas Vaksin

By Fikri Muhammad, Selasa, 12 Januari 2021 | 18:45 WIB
Charles D. Brown mengisi botol dengan vaksin tuberkulosis BCG di laboratorium yang dioperasikan negara di Albany, N.Y., pada 2 Desember 1947. (AP )

Nationalgeographic.co.id—Vaksinasi telah membantu mengurangi atau hampir menghilangkan banyak penyakit mematikan. Saking efektifnya vaksin dalam menanggulangi penyakit, kita tidak sadar bahwa penyakit tersebut adalah masalah yang besar.

“Jadi saat kita tidak melihat banyak orang meninggal karena sesuatu, kita pikir itu bukan masalah besar," kata ahli epidemiologi René Najera di halaman History.

Berikut adalah beberapa penyakit yang mungkin kita lupakan (atau remehkan) berkat efektifitas vaksin dalam menanggulanginya.

Cacar

Vaksinasi cacar pertama dokter Inggris Edward Jenner, dilakukan pada James Phipps pada tahun 1796. (Bettmann Archive/Getty Images)

Cacar merupakan satu-satunya penyakit manusia yang telah diberantas secara global melalui vaksin.

Pada catatan sejarah, vaksin ini pertama yang diketahui dibuat oleh dokter Inggris Edward Jenner pada tahun 1796. Ia menyuntik seorang anak laki-laki berusia delapan tahun menggunakan lesi cacar sapi. Jenner membuat anak itu terkena cacar, lalu ketika ia tidak menunjukan gejala penyakit mematikan itu, Jenner sadar bahwa ia telah mengembangkan cara untuk mencegahnya.

Baca Juga: Perempuan Berumur 18 Tahun Simone Segouin Tangkap 25 Nazi Pada PD II

Cacar dapat membunuh hingga 30 persen orang yang tertular dan membunuh sejumlah besar penduduk asli di Amerika Utara dan Selatan. Tak lama setelah Jenner mengembangkan vaksin, Spanyol mulai menggunakanya untuk orang-orang kekaisaran dan kemudian di susul Inggris. 

Pada tahun 1850-an, Massachusetts menjadi negara bagian Amerika Serikat pertama yang mewajibkan vaksinasi cacar. Lalu tepat setelah Perang Dunia II, yakni 1979, terdapat upaya global yang mengarah pada pemberantasan cacar.

Cacar termasuk penyakit kuno dan sudah diketahui sejak 3000 tahun yang lalu. Laman BBC Indonesia mengungkapkan bahwa bukti fisik paling awal ditemukan pada mumi raja Mesir yang meninggal pada 1157 sebelum masehi. 

Setelah berada di bumi untuk 3000 tahun lamanya, WHO resmi menyatakan bahwa cacar hilang pada 1980.