Riset: Rutin Minum Kopi Berkafein Bisa Kurangi Risiko Gagal Jantung

By Utomo Priyambodo, Jumat, 12 Februari 2021 | 12:00 WIB
Ilustrasi minum kopi. (Thinkstock)

Nationalgeographic.co.id—Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa meminum secangkir atau lebih kopi berkafein setiap harinya dapat mengurangi risiko gagal jantung. Riset ini dilakukan dengan merujuk pada tiga studi besar terkemuka yang membahas mengenai penyakit jantung.

Gagal jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar yang terkait dengan penyakit jantung. "Meskipun merokok, usia, dan tekanan darah tinggi merupakan faktor-faktor risiko penyakit jantung yang paling terkenal, faktor risiko lain yang tidak teridentifikasi untuk penyakit jantung tetap ada," ujar David P. Kao, MD,  Direktur Medis di Colorado Center for Personalized Medicine di University of Colorado School of Medicine in Aurora, Colorado, AS, sebagaimana dikutip dari EurekAlert!. Kao merupakan salah satu peneliti dalam tim riset ini.

"Risiko dan manfaat minum kopi telah menjadi topik ilmiah yang menarik banyak peminat saat ini karena popularitas dan frekuensi konsumsi (kopi) di seluruh dunia," kata Linda Van Horn, PhD, RD, Kepala Divisi Nutrisi Departemen Pengobatan Pencegahan di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago. Van Horn juga merupakan anggota Komite Nutrisi di American Heart Association.

Dalam riset yang hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Circulation: Heart Failure pada 9 Februari 2021 ini, Kao dan rekan-rekannya menggunakan machine learning melalui Precision Medicine Platform dari American Heart Association untuk memeriksa data dari kelompok di Framingham Heart Study dan membandingkannya dengan data dari Atherosclerosis Risk in Communities Study dan Cardiovascular Health Study. Ketiga studi ini masing-masing mencakup setidaknya 10 tahun masa tindak lanjut. Dan, secara kolektif, studi-studi ini juga menyediakan informasi atas lebih dari 21.000 partisipan dewasa di Amerika Serikat.

Baca Juga: Skizofrenia Faktor Risiko Tertinggi Kedua Kematian akibat COVID-19

Untuk menganalisis hasil dari minum kopi berkafein, para peneliti mengkategorikan tingkat konsumsi kopi menjadi 0 cangkir per hari, 1 cangkir per hari, 2 cangkir per hari, dan 3 cangkir per hari. Di tiga studi tersebut, banyaknya konsumsi kopi dilaporkan sendiri oleh partisipan, dan tidak ada unit ukuran standar yang tersedia.

Hasil analisis terhadap ketiga studi besar tersebut mengungkapkan bahwa orang-orang yang melaporkan minum satu atau lebih cangkir kopi berkafein mengalami penurunan risiko gagal jantung jangka panjang. Dalam Framingham Heart Study dan Cardiovascular Health Study, risiko gagal jantung selama beberapa dekade ditemukan lebih menurun sebesar 5 hingga 12% untuk per cangkir kopi per hari, dibandingkan dengan tidak mengonsumsi kopi sama sekali.

Dalam Atherosclerosis Risk in Communities Study, risiko gagal jantung tidak berubah antara 0 hingga 1 cangkir kopi per hari Namun, risiko gagal jantung ditemukan menurun sekitar 30% pada orang yang minum setidaknya 2 cangkir kopi sehari.

Minum kopi tanpa kafein tampaknya justru memiliki efek buruk pada risiko gagal jantung, yakni secara signifikan meningkatkan risiko gagal jantung, menurut data dalam Framingham Heart Study. Namun dalam Cardiovascular Health Study, tidak ada peningkatan atau penurunan risiko gagal jantung yang terkait dengan minum kopi tanpa kafein.

Baca Juga: Riset: Virus Corona Lebih Banyak Menular Lewat Udara ketimbang Benda

Setelah para peneliti meneliti lebih lanjut kaitan antara kopi berkafein dengan risiko gagal jantung, mereka menemukan bahwa konsumsi kafein dari sumber mana pun tampaknya terkait dengan penurunan risiko gagal jantung. Jadi, kafein setidaknya bisa menjadi bagian alasan untuk minum lebih banyak kopi demi mendapatkan manfaatnya.

"Hubungan antara kafein dan pengurangan risiko gagal jantung ini sangat mengejutkan. Kopi dan kafein sering dianggap oleh masyarakat umum sebagai 'hal yang buruk' bagi jantung karena orang mengasosiasikannya dengan jantung berdebar, tekanan darah tinggi, dan lain-lain. Hubungan yang konsisten antara peningkatan konsumsi kafein dan penurunan risiko gagal jantung ini telah mengubah asumsi itu," kata Kao.

"Namun begitu, belum ada bukti yang cukup jelas untuk merekomendasikan peningkatan konsumsi kopi untuk menurunkan risiko penyakit jantung dengan kekuatan dan kepastian yang sama seperti berhenti merokok, menurunkan berat badan, atau berolahraga."