Akhirnya! Mars Perseverance Rover Dengan Aman Mendarat di Planet Merah

By Fikri Muhammad, Jumat, 19 Februari 2021 | 17:00 WIB
Anggota tim penjelajah Perseverance Mars NASA mengawasi dalam kontrol misi saat gambar pertama tiba beberapa saat setelah pesawat ruang angkasa berhasil mendarat di Mars, Kamis, 18 Februari 2021, di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California. Tujuan utama misi Perseverance di Mars adalah astrobiologi, termasuk penelusuran tanda-tanda kehidupan mikroba purba. Penjelajah ini akan mencirikan geologi planet dan iklim masa lalu, membuka jalan bagi eksplorasi manusia di Planet Merah, dan menjadi misi pertama untuk mengumpulkan dan menyimpan batu Mars dan regolith. (NASA/Bill Ingalls)

Tujuan utama misi Perseverance di Mars adalah penelitian astrobiologi, termasuk penelusuran tanda-tanda kehidupan mikroba purba.

Penjelajah ini akan mengkarakterisasi geologi planet dan iklim masa lalu serta menjadi misi pertama untuk mengumpulkan dan menyimpan batu Mars dan regolith, membuka jalan bagi eksplorasi manusia di Planet Merah.

 

Reaksi anggota tim penjelajah Perseverance NASA di ruang kontrol misi setelah menerima konfirmasi bahwa pesawat ruang angkasa berhasil mendarat di Mars, Kamis, 18 Februari 2021, di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California. (NASA)

 

Baca Juga: Marie Thomas dan Anna Warouw, Si 'Kembar' Pelopor Dokter Perempuan di Indonesia

Perseverance dilengkapi dengan instrumen sains, sepasang kamera yang dapat diperbesar/diperkecil dan menciptakan panorama 3D beresolusi tinggi bernama Mastcam-Z.

Selain itu, ada juga SuperCam yang terletak pada tiang Perseverance yang berguna untuk mempelajari kimia batuan dan sedimen dengan laser yang berdenyut beserta mikrofon untuk membantu para ilmuwan memahami batuan dan kekerasannya. 

Kemudian sasis Perseverance Rover juga dilengkapi dengan RIFAX (Radar Imager for Mars Subsurface Experiment). Sebuah radar penembus tanah yang akan digunakan untuk menentukan berbagai lapisan permukaan Mars dari waktu ke waktu. 

Pada tahap selanjutnya, NASA akan bekerjasama dengan ESA untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke Mars untuk mengumpulkan sampel dan mengembalikannya ke bumi untuk dianalisis.