Pusparagam Cycloop: Patroli Warga Menjaga Sang Ibu Kehidupan

By Mahandis Yoanata Thamrin, Selasa, 6 April 2021 | 20:45 WIB
Khusus kepada masayarakat pemburu, anggota MMP Holorowa melakukan pendekatan personal supaya masyarakat dengan sendirinya sadar, sehingga mereka keluar dari kawasan cagar alam dan tidak lagi menggunakan daerah penyangga Pegunungan Cycloop (National Geographic Indonesia)

Keduanya melihat jelas reruntuhan longsor yang menuruni Pegunungan Cycloop. Celakanya, longsoran itu mengarah ke kampung mereka. Seluruh masyarakat meninggalkan rumahnya dan mengungsi untuk menyelamatkan nyawa.

Usai peristiwa tersebut, Lea kini membangun sebuah kebun bunga yang memiliki beberapa koleksi puspa endemik Papua, yakni anggrek hitam khas Papua. Amar yang merupakan ketua MMP Holorowa, membenahi daerah terdampak dan menaruh pupuk kompos blok di bekas area rendaman banjir bersama para anggotanya.

Baca Juga: Pusparagam Cycloop: Gerabah Terakhir Papua di Tepian Danau Sentani

Lintasan longsoran bencana 2019 yang menyisakan bebatuan di kawasan Cagar Alam Cycloop. (National Geographic Indonesia)

Bahan yang dijadikan pupuk adalah kotoran sapi dan ampas sagu. Bahan tersebut disimpan selama satu sampai dua minggu, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan berbetuk persegi. Pupuk tersebut merupakan hasil dari pembekalan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua dan Universitas Cendrawasih kepada MMP Kampung Sereh.

MMP Holorowa beranggotakan 15 orang, terdiri dari masyarakat dan anak kepala suku yang bertempat di kawasan Kampung Sereh, Distrik Sentani, Jayapura. Wilayah kerja mereka meliputi gunung merah hingga bumi perkemahan. Cara kerja MMP Holorowa menggunakan pencacatan manual, GPS, juga aplikasi smart patrol guna membantu perlindungan kawasan konservasi.

Resort Sentani telah dikelola dengan sistem RBM (Resort Base Management). Unit pengelolaan terkecil di tingkat tapak di dalam kawasan konservasi untuk memastikan efektivitas kinerja pengelolaan dan mengembangkan nilai manfaatnya.

Salah seorang Masyarakat Mitra Polhut 'Holorowa' mencatat temuan patroli yang menjadi bagian laporan SMART Patrol. (Zulkifli/National Geographic Indonesia)

Sejak 2016 Resort Sentani menggunakan Sistem Patroli SMART (Alat Pemantauan dan Pelaporan Spasial). SMART merupakan modul aplikasi yang dikembangkan untuk mengukur, mengevaluasi, dan meningkatkan efektivitas pemantauan dan kegiatan kawasan konservasi.

Tantangan pengelolaan di Resort Sentani termasuk tekanan pada perladangan berpindah, penebangan kayu, penambangan batu dan pasir, perburuan dan pemukiman ilegal. MMP Holorowa berkoordinasi dengan masyarakat dan tokoh adat serta tokoh pemerintahan untuk terus melakukan kegiatan preventif seperti patroli, penyuluhan, pendekatan non litigasi.