Telusur Riwayat Perkembangan Seni Ilustrasi Botani di Indonesia

By Mahandis Yoanata Thamrin, Selasa, 27 April 2021 | 03:00 WIB
'Sunflower Bud' (Helianthus annuus) karya Lingga Kosasih, cat air pada kertas. (Lingga Kosasih/IDSBA)

Sejatinya kebun botani itu merupakan bagian taman istana gubernur jenderal. Istana itu mulai dibangun sekitar seabad sebelumnya. Gubernur-gubernur jenderal biasa menggunakan istana itu sebagai kediamannya atau sekadar tempat bertetirah. Di kebun istana inilah akan ditanam contoh tetumbuhan bermanfaat dari seluruh pelosok Hindia Belanda, kata Jenny.

Raja Willem I telah menyediakan dua orang seniman lukis atau ilustrator botani yang akan mendukung Reinwardt menunaikan tugas-tugasnya. Namun, mereka tidak lama di Hindia Belanda karena keterbatasan dana pemerintah.

“Maklum, di Hindia Belanda banyak pecah pemberontakan dan wabah penyakit yang memerlukan biaya amat besar,” ujarnya. “Sedangkan di Eropa sendiri, Kerajaan Belanda sedang banyak berperang juga.”

 

'Lisianthus Watercolor' (Eustoma sp.) karya Irene Ng, cat air pada kertas. (Irene Ng/IDSBA)

“Apa sebenarnya yang digambar oleh para ilustrator itu?” ungkap Jenny. Mereka menerakan aspek visual dari tumbuhan secara amat tepat, detail, cermat, terukur, alami, ilmiah. Aspek visual ini dapat dijadikan tolok ukur untuk membedakan satu spesies tumbuhan dari yang lain.

“Nah, rumit sekali kedengarannya,” ujarnya. “Memang demikian, karena kemampuan otak manusia merekam semua itu ternyata terbatas.”

Baca Juga: Karya-karya Seni Ini Menampilkan Keindahan Botani dan Zoologi Bumi