Surawisesa Beri Portugis Sunda Kelapa, Pajajaran Dihajar Demak-Cirebon

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 28 April 2021 | 22:00 WIB
Batavia dari pemandangan teluk Jakarta dalam senuah lukisan yang diperkirakan dibuat sekitar 1605-1608, selama perjalanan Mertelief ke Hindia Timur dan Cina. (Tropenmuseum)

Nationalgeographic.co.id—Setelah seluruh kerajaan Sunda bersatu dibawah Pajajaran yang dipimpin Sri Baduga Maharaja (1482-1521) mengalami kejayaan gemilang. Tahta kemudian diteruskan pada Surawisesa yang turut andil memajukan perekonomian kerajaan.

Usahanya memajukan perekonomian terekam dalam naskah Nagara Kretabhumi. Atas mandat dari ayahnya, ia menghubungi Alfonso d 'Albuquerque yang merupakan laksamana Portugis di Malaka. Amanah itu juga didokumentasikan dari sumber Portugis.

Kerjasama yang dijalin diadakan pertama kali dengan kedatangannya ke Malaka pada 1512 untuk bertemu Tome Pires. Kemudian dilanjutkan 1521 oleh Hendrik de Leme—yang merupakan ipar dari d 'Albuquerque--ke Pakuan Pajajaran di Bogor.

Baca Juga: Di Balik Kuasa Kesultanan Banten dalam Perniagaan Mancanegara