Mereka menemukan sebuah jalur super besar yang berbeda dari jalur migrasi di benua lain, dan jalur sekundernya. Jalur besar ini juga diduga dimanfaatkan sebagai rute perdagangan yang masih dapat ditemukan dengan baik.
Para ilmuwan mengungkap bahwa bentang alam geografis dan sumber air ternyata sangat menonjol untuk bermigrasi dan bertahan hidup di Australia.
Dengan demikian, hasil studi keduanya menunjukkan bahwa ada aturan mendasar dalam migrasi manusia dalam sejarah. Pendekatan seperti ini mereka simpulkan dapat menjelaskan bagaimana manusia purba gelombang pertama bermigrasi keluar dari Afrika untuk mengarungi Bumi.
Untuk saran penelitian selanjutnya, para ilmuwan menyarankan agar segera menguak situs arkeologi lainnya. Saran lainnya juga, bisa menerapkan metode yang digunakan untuk memprediksi jalur migrasi karena sebab lain seperti garis pantai yang mulai tenggelam, dan gangguan iklim di masa lalu.
Baca Juga: Kabar Paul Salopek, Jurnalis yang Susuri Jejak Jalur Migrasi Manusia
Di sisi lain, Corey Bradshaw, penulis utama di makalah Nature Communication menyarankan agar penelitian berikutnya bisa menggunakan perbandingkan dan persamaan cerita rakyat di setiap masyarakat. Komparasi juga bisa dilakukan dengan seni cadas yang dimiliki.
Peneliti selanjutnya harus menggunakan semua elemen budaya yang berbeda ini dalam membangun asosiasi mendalam dengan pengetahuan masyarakat Aborigin yang berbeda-beda.
"Dengan adanya unsur budaya semacam itu, sekaligus memvalidasi prediksi ilmiah, merupakan perkawinan nyata antara pengetahuan Pribumi dan pengetahuan Barat," sarannya, dilansir dari ABC News.