Nationalgeographic.co.id - Menurut Aristoteles, kecantikan bergantung pada ukuran dan penataan. Pada lingkup masyarakat, tentunya ukuran dan penataan yang dimaksud untuk kecantikan dipahami dengan standar sosialnya masing-masing.
Pandangan masyarakat juga lebih relevan pada Immanuel Kant yang menyebut, "kecantikan adalah sesuatu yang menyenangkan secara universal, tanpa sebuah konsep."
Secara biologis, pemahaman setiap individu akan kecantikan muncul karena terbenam dalam otak kita lewat aktivitas DMN (Default Mode Network).
Aktivitas ini juga terjadi saat kita melamun. DMN akan membuat kita tertegun pada sesuatu, yang membuat kita memahami seperti apa keindahan itu berdasarkan pengalaman kita.
Baca Juga: Memuja Kecantikan Alam Raya Sembari Menjaga Keseimbangan Semesta