Sains Tidur: Apa yang Sejatinya Terjadi pada Otak Ketika Kita Tidur?

By Tiara Syabanira Dewantari, Kamis, 20 Mei 2021 | 21:00 WIB
Sistem tubuh kita mengatur melatonin sedangkan jadwal tidur kita paling kuat dikendalikan oleh cahaya. (Thinkstock)

Peran Otak

Para peneliti sudah lama mengetahui bahwa kesehatan otak merupakan aspek penting dalam tidur. Terutama, tidur merupakan bagian penting dari konsolidasi dan pembelajaran memori.

Penelitian yang lebih baru telah menyarankan aspek penting lain dari tidur untuk otak kita: Ada sistem untuk menghilangkan protein yang mungkin berbahaya seperti varian amiloid abnormal.

Proses pemindahan limbah ini, dengan menggunakan apa yang dikenal sebagai sistem glymphatic, bergantung pada tidur untuk secara efektif menghilangkan protein ini dari otak.

Ini adalah protein yang sama yang ditemukan meningkat pada pasien dengan penyakit Alzheimer. Studi menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan sedikit tidur memiliki akumulasi protein yang lebih banyak ini di otak mereka.

Baca Juga: Ada Sel-sel Neuron Bekerja Membuat Otak Kita Lupa. Apa Manfaat Lupa?

Bermain media sosial, menganggu jam tidur. Neuron paling terpengaruh oleh gelombang cahaya dari spektrum biru atau cahaya biru. Inilah jenis cahaya yang paling menonjol dalam lampu elektronik dari komputer dan smartphone. (Owen Smith/Getty Images/iStockphoto)

Siklus tidur-bangun kita diatur oleh sistem sirkadian, yang membantu memberi sinyal pada otak untuk tidur dengan menggunakan pelepasan hormon melatonin alami. Ternyata sistem tubuh kita mengatur melatonin dan jadwal tidur kita paling kuat dikendalikan oleh cahaya.

Ada sel di retina mata kita yang berkomunikasi langsung dengan regulator jam biologis otak yang terletak di hipotalamus dan jalur ini paling terpengaruh oleh cahaya. Neuron ini telah ditemukan paling terpengaruh oleh gelombang cahaya dari spektrum biru atau cahaya biru.

Inilah jenis cahaya yang paling menonjol dalam lampu elektronik dari komputer dan smartphone. Ini telah menjadi tantangan modern yang dapat mempengaruhi siklus tidur-bangun alami kita.

Faktor tambahan yang bisa menghambat tidur meliputi kondisi nyeri, obat untuk kondisi lain, dan meningkatnya tuntutan dan keterhubungan masyarakat modern.