Sebagian besar gadis yang dia potret tidak pernah pergi ke luar Gaza, tapi kebanyakan mereka semua ingin pergi, jika hanya untuk waktu yang singkat. "Aku berharap aku bisa pergi sehari saja ke tempat di mana tidak ada orang yang mengenalku," salah satu gadis itu kepada Jaques.
Meskipun mengalami kesulitan, Jaques memutuskan untuk lebih berfokus pada saat-saat kegembiraan, harapan, dan kekuatan yang dapat ditemukan di lingkungan dengan kehidupan terbatas dan terus terkoyak itu.
Ia mendokumentasikan para wanita muda di waktu-waktu pribadi mereka, tapi juga sebagai anggota masyarakat— bekerja sebagai petugas polisi dan dokter, pergi ke sekolah, bersosialisasi di sebuah kafe.
Ia telah dikritik oleh beberapa orang, karena menggeser fokus dari penderitaan yang sedang dialami warga Gaza. Tapi Jaques bertekun dengan fotografi dan mengumpulkan cerita. "Masih banyak lagi selain gambar perang," katanya. "Gadis-gadis ini memiliki kehidupan yang sangat kaya. Mereka bekerja, pergi ke sekolah, dan memiliki harapan serta impian."
Baca Juga: Apa yang Bisa Kita Ketahui Tentang Roket Gaza untuk Melawan Israel