Sejarah Kerajaan Arab Saudi dari Zaman Es ke Dunia Moderen Kini

By Fikri Muhammad, Senin, 24 Mei 2021 | 15:37 WIB
Riyadh Tua (1356 Hijriah / 1937), dengan pasar kurma baru dan pasar pertukaran (Al-Haraj), sebelah timur Al-Masjid Al-Jami juga terlihat. (Royal Geographical Society)

Nationalgeographic.co.id—Selama berabad-abad, Semenanjung Arab telah memainkan peran penting dalam sejarah sebagai pusat perdagangan kuno dan kelahiran Islam. Sejak Raja Abdulaziz Al-Saud mendirikan Kerajaan Arab Saudi pada 1932, negara itu mengalami tranformasi menjadi negara moderen dari sebuah negara gurun. 

Bukti pertama kehadiran manusia di Semenanjung Arab berasal dari 15.000 hingga 20.000 tahun yang lalu. Gerombolan pemburu-pengumpul menjelajahi daratan, hidup dari hewan dan tumbuhan liar.

Saat lapisan es Eropa mencair selama Zaman Es terakhir, sekitar 15.000 tahun yang lalu, iklim di semenanjung menjadi kering. Daratan luas yang dulunya tertutup padang rumput subur berubah menjadi semak belukar dan gurun. Hewan liar pun juga punah. Sistem sungai menghilang, meninggalkan dasar sungai kering yang ditemukan di semenanjung saat ini.

Perubahan iklim ini memaksa manusia untuk pindah ke lembah dan oasis pegunungan yang subur. Mereka tidak lagi menjadi pemburu-pengumpul, mereka harus mengembangkan cara lain untuk bertahan hidup. Manusia-manusia itu melakukan pertanian, pertama di Mesopotamia lalu Lembah Sungai Nil dan akhirnya menyebar ke seluruh Timur Tengah

Peta Arab diterbitkan pada 1662 dalam Atlas Maior oleh Joan Blaeu (1598-1673). Meskipun tampaknya diukir secara khusus untuk atlas ini, gambar tersebut mirip dengan peta sebelumnya yang diterbitkan oleh Willem Jansz. Blaeu (1571-1638) pada tahun 1608. (Koninklijke Bibliotheek)