Anak Malaysia Terinfeksi Virus Corona Baru yang Berasal dari Anjing

By Utomo Priyambodo, Selasa, 25 Mei 2021 | 15:00 WIB
ilustrasi anjing dan pemiliknya. (DGLimages)

"Seberapa umum virus [anjing] ini, dan apakah dapat ditularkan secara efisien dari anjing ke manusia atau antar manusia, tidak ada yang tahu," ujar Dr. Gregory Gray, seorang profesor kedokteran, kesehatan global, dan kesehatan lingkungan di Duke University yang terlibat dalam riset ini, seperti dilansir Live Science.

Meski demikian, para peneliti mengatakan temuan mereka ini menggarisbawahi ancaman virus corona hewan terhadap manusia. Ini adalah risiko yang sangat jelas mengingat pandemi COVID-19 saat ini disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2. Asal usul SARS-CoV-2 ini memang masih belum jelas, tetapi satu teori terkemuka adalah bahwa ia melompat dari kelelawar ke hewan perantara, yang belum dipastikan, dan kemudian ke manusia.

"Virus corona ini kemungkinan menyebar ke manusia dari hewan lebih sering daripada yang kita ketahui," kata Gray. "Kita luput atas mereka karena sebagian besar tes diagnostik rumah sakit hanya mendeteksi virus corona manusia yang diketahui."

Baca Juga: Lima Acara Keagamaan yang Jadi Klaster Besar Penularan Virus Corona

Mereka mengonfirmasi bahwa virus, yang mereka juluki CCoV-HuPn-2018, adalah virus corona anjing baru. Virus ini juga mengandung segmen materi genetik dari virus corona kucing dan babi. (New York Post)

Dalam riset ini, para peneliti awalnya mulai mengembangkan tes diagnostik yang dapat mendeteksi berbagai jenis virus corona, tidak hanya SARS-CoV-2, seperti diberitakan NPR. Untuk mengevaluasi tes ini, mereka menggunakannya untuk menganalisis 301 sampel yang dikumpulkan pada 2017 dan 2018 dari pasien pneumonia yang dirawat di rumah sakit di Sarawak, Malaysia.

Mereka menemukan bahwa delapan dari 301 sampel dinyatakan positif mengidap virus corona anjing baru. Temuan itu sangat mengejutkan sehingga para peneliti awalnya mengira mereka telah melakukan kesalahan.

"Saya pikir, 'Ada yang salah.' … Virus Corona pada anjing tidak diperkirakan ditularkan ke manusia. Ini tidak pernah dilaporkan sebelumnya," tutur Dr. Anastasia Vlasova, seorang ahli virologi dan asisten profesor dari College of Veterinary Medicine di Ohio State University kepada NPR.

Baca Juga: Peneliti WHO Ungkap Bocoran Hasil Investigasi Asal-Usul Virus Corona