Menurut kelompok penelitian yang dipimpin Seyda Ozcaliskan dari Department of Psychology universitas itu, anak kembar pada usia semestinya menghasilkan gestur dan isyarat pada objek lebih sedikit.
Penggunaan bahasa juga tertinggal pada mereka, dan secara signifikan pun terjadi dalam jenis kelaminnya. Anak kembar perempuan bisa lebih baik daripada laki-laki.
"Implikasinya sangat menarik. Ini menunjukkan bahwa gerak tubuh dan ucapan muncul seiring dalam perkembangan awal pada anak kembar," kata Ozcaliskan dalam rilis akademis 10 Mei lalu. "Ketika salah satu ketinggalan, begitu pula yang lainnya."
Baca Juga: Marie Thomas dan Anna Warouw, Si 'Kembar' Pelopor Dokter Perempuan di Indonesia
Ozcaliskan memperkirakan keterlambatan itu muncul karena pengajaran dari orang tua yang lebih rendah. Sebab, orang tua dari anak yang lahir tunggal bisa menggunakan banyak dan beragam gestur yang lebih besar, daripada orang tua dari anak kembar.
Kemungkinan, orang tua yang mengasuh anak kembar terlibat dalam percakapan yang lebih singkat dengan mereka, termasuk lebih sedikit memberi gestur isyarat. Sebab perhatiannya yang terpecah antara pekerjaan dan bayinya yang lebih dari satu.
Dua studi itu menganalisis data video dari keluarga di Turki, termasuk tiga kelombok kembar fraternal (kembar yang memiliki jenis kelamin berbeda), serta dua kelompok laki-laki dan perempuan tunggal, bersama orang tua mereka.