Sains Terbaru: Ternyata Anak Kembar Lebih Lambat dalam Berkomunikasi

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 2 Juni 2021 | 23:10 WIB
Johanna Gill, 6, merangkul saudaranya, Eva, seakan melindungi. Kedua anak kembar ini mengidap autism. Temuan sains terbaru, anak kembar lebih lambat menguasai bahasa dan gestur karena fokus orang tua yang terpecah daripada harus menguasai anak yang terlahir tunggal. (Jodi Cobb/ National Geographic)

Meski penelitian terkait kebahasaan pada anak-anak banyak dilakukan, masih sedikit yang membahas dan mengungkap alasannya pada anak kembar.

Berdasarkan temuannya, anak laki-laki memiliki kosakata yang lebih kecil daripada anak perempuan dengan usia sama. Anak perempuan di usia dua hingga tiga tahun rata-rata dapat menghasilkan kalimat panjang dan kompleks.

Anak kembar pada awalnya kurang beruntung pada kebahasaannya, mereka menggunakan lebih sedikit kata daripada anak-anak yang terlahir tunggal untuk membentuk kalimat lengkap, dan lebih lambat.

Secara jenis kelamin pun anak laki-laki juga serupa daripada kembaran perempuannya dalam mengembangkan kosakatanya. Sebagian besar waktu ini berada pada kisaran normal atau tidak signifikan. Hampir semua anak amengejar satu sama lain sekitar usia tiga setengah tahun.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kemampuan Matematika Anak: Latih Kognitif Mereka

ilustrasi bayi kembar. (Difa Restiasari)

 

Sedangkan terkait isyarat atau gestur, umumnya terjadi pada saat bayi sekitar 10 bulan. Biasanya bayi bisa menggambarkan secara gestur untuk menunjuk anjing, sebelum bisa mengucapkan kata 'anjing'.

Ini biasanya membantu mereka menyampaikan pesan yang belum bisa dikomunikasikan, tulis para peneliti.

Walau gestur juga terlambat pada anak kembar, tetapi sejatinya mereka mengembangkan sistem komunikasi antar sesamanya. Para peneliti menyebutnya sebagai 'bahasa kembar' yang terbukti menunda mendapatkan bahasa umum dan gestur yang kita kenali.