Sains Terbaru: Ternyata Anak Kembar Lebih Lambat dalam Berkomunikasi

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 2 Juni 2021 | 23:10 WIB
Johanna Gill, 6, merangkul saudaranya, Eva, seakan melindungi. Kedua anak kembar ini mengidap autism. Temuan sains terbaru, anak kembar lebih lambat menguasai bahasa dan gestur karena fokus orang tua yang terpecah daripada harus menguasai anak yang terlahir tunggal. (Jodi Cobb/ National Geographic)

"Namun, kalau kita lihat keterlambatan dalam gerakan yang berlangsung dalam waktu yang lama, itu mungkin merupakan penanda potensi keterlambatan perkembangan atau bahasa," kata Ozcaliskan.

Di sisi lain, jika seorang anak tidak banyak bicara pada usia dini, tetapi sering menggunakan isyarat, orang tua dapat diyakinkan bahwa "bahasa sedang dalam proses," tambahnya.

Seiring seringnya orang tua terlibat dalam gaya berkomunikasi anak, semakin baik pula bagi mereka untuk menguasai bahasa umum dalam gestur dan verbal. Gerakan dan ucapan bersama-sama membentuk sistem yang berhubungan erat dalam perkembangan anak, dan gestur komunikasi pertama mereka.

Baca Juga: Studi: Ibu Bayi Kembar Seperti Syahnaz Sadiqah Berpotensi Berumur Lebih Panjang

Si kembar berusia 3 tahun ini adalah murid termuda di Sekolah Akrobat Changfa, Wuqiao. (Michael Yamashita)

Dalam percobaannya yang bisa diterapkan untuk pengajaran bahasa anak, Ozcaliskan menyarankan untuk menamai objek ketika anak-anak menunjuknya.

Misal pada sebuah botol yang ditunjuk mereka, orang tua sebaiknya mengkonfimasi seperti, "Ya, itu botol. Apakah kamu mau botol itu?". Dengan demikian mereka bisa mempelajari kata-katar baru lebih dini.

"Gestur adalah alat yang sangat kuat. Perhatikan gerak tubuh anak Anda, lalu berikan deskripsi verbal untuk membantu perkembangan bahasa mereka," saran Ozcaliskan.