SpaceX Akan Luncurkan Bayi Cumi dan Tardigrades ke Luar Angkasa

By Fikri Muhammad, Rabu, 2 Juni 2021 | 19:00 WIB
Bayi cumi-cumi bobtail digambarkan berenang di air laut tak lama setelah menetas. (JAMIE S FOSTER)

Sementara tardigrades alias beruang air dapat hidup di lingkungan yang paling ekstrem, menjadikannya organisme yang menarik untuk dipelajari. Para peneliti telah mampu mengurutkan genom tardigrade (Hypsibius exemplaris) dan telah mengembangkan metode untuk menentukan bagaimana kondisi lingkungan memengaruhi ekspresi gen pada tardigrades. 

Sebagai bagian dari penyeldikan Cell Science-04, para ilmuwan berharap untuk mengidentifikasi gen mana yang terlibat dalam adaptasi dan kelangsungan hidup tardigrades di lingkungan stress tinggi. seperti gayaberat mikro. 

 Baca Juga: Sampah Antariksa Menghantam dan Merusak Stasiun Luar Angkasa

Mikrograf cahaya pra-penerbangan tardigrade terestrial tipikal yang terlihat pada perbesaran 40X. (Boothby Lab)

Eksperimen akan berjalan selama dua bulan di stasiun dan tardigrades akan dikirim ke sana dalam keadaan beku. Kemudian dicairkan setelah eksperimen diaktifkan.

Pendekatan genetik terbalik dikembangkan untuk penyelidikan ini, yang akan menggunakan interderensi RNA untuk menyelidiki secara langsung peran gen tertentu dalam menoleransi lingkungan. 

Mengidentifikasi mekanisme yang digunakan oleh tardigrades untuk melindungi diri dari tekanan lingkunan dapat membantu para peneliti melindungi astronot dengan lebih baik. 

Baca Juga: Astronaut Jepang Unggah Foto Mekkah yang Dipotret dari Luar Angkasa