Bagaimana Imelda Marcos, Istri Diktator Filipina, Menjadi Ikon Ekses 80-an

By Fikri Muhammad, Kamis, 3 Juni 2021 | 16:51 WIB
Imelda dan Ferdinand Marcos. (RAPPLER)

Imelda menghabiskan lebih dari dua dekade sebagai Ibu Negara Filipina. Selama itu, ia dan suaminya dikatakan telah mengumpulkan kekayaan secara ilegal, mendekati $10 miliar. Namun keberuntunganya berubah pada awal 1986, ketika sebuah revolusi di Filipina memaksa keluarga Marcos diasingkan ke Hawaii. 

Ferdinand Marcos meninggal pada 1989 dan Imelda diizinkan kembali ke Filipina, di mana ia memenangkan empat pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat. Meskipun pada tahun-tahun itu juga ditandai dengan serangkaian tuntutan hukum atas tuduhan korupsi. 

Baca Juga: Bayanihan, Semangat Gotong Royong dan Membantu Sesama Ala Filipina

Imelda Marcos bertatapan dengan Pangeran Charles pada upacara tahun 1972 menandai Penobatan Raja Nepal. (GETTY IMAGES)

Saat usianya 90 tahun pada 2019 lalu, Imelda menjadi sorotan dalam film dokumenter berjudul The Kingmaker, yang menulusuri perjalananya dari pemenang kontes kecantikan hingga ibu negara dan memimpin dinasti politik yang kuat. 

Bagi banyak orang, Imelda akan selamanya dikenal sebagai istri diktator yang mencolok. Saat diserbu oleh kaum revolusioner pada 1986, ditemukan 1.200 pasang sepatu di ruang gantinya. Kejatuhannya itu saat ia berada di puncak ketenarannya di luar negeri, di mana terlihat akrab dengan kepala negara bahkan Paus.

Salah satu bagian menarik dari film dokumenter ini ialah bagaimana Imelda di sirkuit internasional menghabiskan waktu bersama bangsawan, raksasa industri, bintang film, dan banyak lagi. 

Baca Juga: Penemuan Fosil Badak Tulis Ulang Sejarah Manusia Purba di Filipina

Imelda Marcos, Nancy Reagan, Ferdinand Marcos, dan Presiden Ronald Reagan di Washington, D.C. pada tahun 1982. (GETTY IMAGES)