Bagaimana Imelda Marcos, Istri Diktator Filipina, Menjadi Ikon Ekses 80-an

By Fikri Muhammad, Kamis, 3 Juni 2021 | 16:51 WIB
Imelda dan Ferdinand Marcos. (RAPPLER)

Haskell bertemu Imelda sekitar tahun 1981 di sebuah pesta untuk mempromosikan Festifal Film Manila di Hotel Carlton di Cannes. Acara ini diselenggarakan oleh Ira Von Furstenberg, seorang sosialita internasional yang gemerlap dengan koneksi jet-set yang amat didambakan Imelda. 

Ira bukan hanya putri bangsawan Jerman, tapi ia juga keponakan dari ketua Fiat Gianni Agnelli. Ia juga saudara ipar desainer New York Diane von Furstenberg. Ira juga dekat dengan desainer Italia Valentino Gravani.

Penampilan Imelda di pesta Ira merupakan simbol dari status sosialnya yang terus berkembang. Sampai saat itu, Imelda menjadi pendatang yang tidak diinginkan di kancah internasional. Kabel diplomatik AS yang diterbitkan oleh Wikileaks mencatat bagaimana dia "mengundang dirinya sendiri" ke pelantikan Presiden Richard Nixon. Serta dedikasi Sydney Opera House di Australia, di mana ia "berusaha untuk mengalahkan" Ratu Elizabeth II. 

Imelda mungkin hanya anak seorang pengacara Manila yang tidak dikenal, tetapi melalui panjat sosial dan didandani dengan baik di pesta Cannes, dia segera bergandengan dengan elite Barat. 

Baca Juga: Hewan Laut Misterius Terdampar, Warga Filipina Anggap Pertanda Buruk

Andy Warhol dan Imelda Marcos pada tahun 1976. (GETTY IMAGES)

Saat di Waldorf, Imelda menghadiri pesta dengan Ratu Thailand, Paloma Picasso, dan Clare Boothe Luce. Malcolm Forbes juga memberinya pesta di kapal pesiarnya, di mana para tamu termasuk Lee Radziwill dan Andy Warhol datang. Dalam buku catatan Warhol, ia menyaksikan Imelda menyanyikan 12 lagu setelah makan malam. 

Warhol juga menghadiri jamuan makan malam kenegaraan Presiden saat Nancy Reagan melemparkan keluarga Marcos ke taman Gedung Putih. Malam itu Warhol mengatakan pada repoter Washington Post bahwa itu adalah "hal terbaik yang pernah saya kunjungi dalam hidup saya." 

Acara itu dihadiri oleh Oscar de la Renta, Arlene Dahl, Margot Fonteyn, John and Patricia Kluge, Diane Sawyer, dan Jerry Zipkin. 

Pencitraan Imelda sebagai kaum jet-set tidak mengesankan semua orang. Banyak orang menyamakannya dengan mendiang Ibu Negara Argentina, Eva Peron yang menjadi wajah fasis internasional rezim suaminya.

"Dia sama sekali tidak suka dibandingkan dengan Eva Peron,' kata Haskell. "Dan dia juga tidak terlalu senang dengan julukan Iron Butterfly."