Peristiwa Misterius 19 Juta Tahun Lalu Hampir Memusnahkan Semua Hiu

By Utomo Priyambodo, Jumat, 4 Juni 2021 | 12:00 WIB
Impresi seniman dalam ilustrasi hiu megalodon yang sudah punah. Menurut sebuah studi terbaru, sekitar 19 juta tahun yang lalu sebuah peristiwa misterius hampir membuat seluruh populasi hiu di bumi punah. (Warpaintcobra/Getty Images/iStockphoto)

Dalam studi terbaru ini, Sibert dan rekan penelitinya, Leah Rubin, yang merupakan mahasiswa sarjana di College of the Atlantic di Bar Harbor, Maine, pada saat penelitian, menganalisis inti sedimen yang diambil bertahun-tahun yang lalu oleh proyek pengeboran laut dalam di dua situs berbeda. Satu situs berlokasi di tengah Pasifik Utara, dan satu lainnya di tengah Pasifik Selatan.

"Kami memilih situs-situs tersebut terutama karena mereka jauh dari daratan dan mereka jauh dari pengaruh perubahan sirkulasi laut atau arus laut," kata Sibert. Dengan kata lain, mereka ingin memastikan bahwa perubahan ichthyolith yang mereka lihat bukan karena variabel lain, seperti migrasi sedimen melintasi lautan.

Namun, hanya situs Pasifik Selatan yang memiliki data dari 19 juta tahun yang lalu. Inti sedimen lainnya memiliki data dari 22 juta hingga 35 juta tahun yang lalu dan dari 11 juta hingga 12 juta tahun yang lalu, tetapi tidak ada di antaranya.

Setelah mengekstraksi ichthyolith dari inti sedimen tersebut, para peneliti memeriksa dua metrik spesifik. Kedua ukuran yang mereka periksa adalah terkait kelimpahan dan keragaman fosil hiu dalam inti sedimen tersebit.

Baca Juga: Orangutan Tapanuli Menuju Jurang Kepunahan Akibat PLTA dan Perburuan

Ichthyolith—bahasa Yunani kuno ichthys yang berarti 'ikan, lithos berarti 'batu'— fosil ikan yang diawetkan secara lengkap atau sebagian berupa sisik atau tulang. (educalingo)

Dengan melihat snapshot (potret gambaran) perubahan di inti sedimen tersebut, para peneliti menemukan bahwa jumlah fosil hiu di laut terbuka turun 90% sekitar 19 juta tahun yang lalu. Namun untuk memahami apakah ini benar-benar peristiwa kepunahan, para peneliti ingin memahami apakah keanekaragaman —jumlah spesies hiu yang berbeda— juga menurun.

Untuk mengukur keragaman hiu, mereka mengklasifikasikan 798 dentikel dari Pasifik Selatan dan 465 dari Pasifik Utara ke dalam 80 morfologi, atau bentuk dan struktur yang berbeda. Mereka menemukan bahwa sekitar waktu itu, sekitar 70% jenis dentikel menghilang. Para peneliti juga menyusun katalog dentikel hiu moderen dan menemukan bahwa 20% dari morfologi peristiwa pra-kepunahan itu ada pada hiu moderen tetapi tidak dalam catatan fosil.

Dengan kata lain, peristiwa kepunahan yang hilang ini memusnahkan antara 70% dan 90% spesies hiu dan 90% individu hiu.