Cinta Sejati dan Berharga Panji Kudawaningpati Bersama Dewi Angreni

By Bella Jingga Ardilla, Sabtu, 12 Juni 2021 | 08:00 WIB
Panji Inu Kertapati bersama Candrakirana (Kemdikbud)

Nationalgeographic.co.id—Kisah asmara yang terhalang kepentingan antar kerajaan memang selalu menjadi hal yang menarik sekaligus miris untuk diketahui. Kisah-kisah ini yang melahirkan berbagai legenda atau cerita rakyat yang hingga kini masih dikenal oleh masyarakat. Dari mulai Rama dan Shinta, hingga Jayaprana dan Layonsari.

Kisah kasih dua insan yang mabuk asmara tidak pernah berhenti membawa perdebatan pula. Asmara merupakan bahasa perasaan yang indah, sederhana, memiliki berjuta makna. Namun, bisa berakibat fatal hingga hilang akal. Bahasa “galau” anak muda milenial juga dialami pada zaman kerajaan Indonesia. Pada zaman kerajaan kisah-kisah asmara jauh lebih rumit, penuh dengan perjuangan dan kehilangan. Banyak kisah kerajaan yang harus terpisah karena takdir, salah satunya pada kisah Panji Angreni.

Catatan bertajuk Citraan Perempuan dalam Serat Panji Angreni karya Karsono H. Saputra, kisah Panji dan Angreni merupakan kisah yang paling digemari di Jawa. Kisah Panji dan Angreni menjadi salah satu dasar lakon pergelaran wayang gedhog dan wayang beber.