Namun, siasat para raja lainnya untuk melamar Candrakirana tidak berhenti begitu saja. Raja Nusakancana beserta adiknya, Angrenaswara, dan bala tentara berlayar ke Pulau Jawa. Mereka berpura-pura menghamba ke Kediri padahal berniat melamar Candrakirana. Panji tidak tinggal diam melihat sang istri ingin dilamar raja lain. Panji menyerang Raja Nusakancana dengan gagah berani. Lagi-lagi Panji berhasil memperoleh kemenangan dan mendapatkan Angrenaswara menjadi selirnya.
Baca Juga: Jejak Kelana Hikayat Romansa Panji Menantang Zaman Hingga ke Eropa
Hati Panji mengatakan ada sesuatu tentang Angresnaswara yang masih tersimpan. Kemudian, menjawab ganjalan hati, Panji menyelidiki Raja Nusakancana dan Angresnaswara. Terungkap bahwa Angrenaswara adalah titisan Angreni seperti yang dikatakan oleh Hyang Narada. Panji merasa menemukan kembali cintanya yang hilang meskipun dalam wujud yang berbeda.
Menurut Prof. Achadiati dari Fakutas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, cerita Panji dan Dewi Angreni memiliki banyak versi bahkan sampai ratusan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Darus Suprapto dari Universitas Gajah Mada yang pernah mendata naskah Panji di seluruh dunia. Terdapat lebih dari 200 naskah, dan tersimpan dalam jumlah yang banyak di Belanda.
Kalau Anda, cerita Panji versi apa yang pernah Anda dengar?