Tempat Pembuangan Sampah Ini Jadi Lokasi Tambang Fosil Primata Purba

By Utomo Priyambodo, Rabu, 9 Juni 2021 | 20:05 WIB
tempat pembuangan sampah aktif terbesar di wilayah Catalunya, Spanyol, (Waga Energy)

“Can Mata telah memungkinkan kami untuk menunjukkan bahwa primata jauh lebih beragam dalam rentang waktu itu daripada yang diperkirakan sebelumnya,” kata David Alba, direktur ICP, seperti dilansir National Geographic.

Dan setiap petunjuk fosil baru membantu kita mengungkap beberapa misteri paling mendalam dari spesies kita: Siapakah kita? Dari mana kita berasal? Dan kapan kita mulai menjadi kita yang seperti ini?

Terletak sekitar 30 mil barat laut Barcelona, nama dan wialayh ​​​​Can Mata mendarat di peta fosil primata pada awal 1940-an ketika paleontolog Miquel Crusafont enemukan sebagian mandibula dan gigi kera besar Miosen di situs tersebut. Temuan selanjutnya membantu menetapkan Can Mata sebagai situs paleontologi yang terdokumentasi. Meskipun diketahui sebagai situs yang menyimpan banyak potensi fosil berharga, Can Mata telah beroperasi secara legal sebagai tempat pembuangan sampah sejak pertengahan 1980-an.

Baca Juga: Mengenal Ardi, Spesies yang Diduga sebagai Nenek Moyang Manusia

Salah satu fosil yang ditemukan di Can Mata. (PAOLO VERZONE)

 

Pada awal 2000-an, ketika operator situs Cespa Waste Management ingin menggali sel penampung sampah baru setidaknya sedalam 100 kaki, perusahaan tersebut diwajibkan berdasarkan Hukum Warisan Sejarah Spanyol untuk memastikan mesinnya tidak merusak fosil-fosil atau menguburnya di bawah gundukan sampah. Cespa mendekati beberapa ilmuwan yang menemukan fosil untuk mengawasi penggalian, dan mereka mengambil kesempatan untuk mengakses ke kedalaman tempat pembuangan sampah tersebut.

Pada tahun 2002, para paleontolog lepas Isaac Casanovas-Vilar, Jordi Galindo, dan Alba yang saat itu masih merupakan mahasiawa Ph.D. mulai memantau penggalian di Can Mata. Tiga minggu setelah bekerja, mereka menemukan gigi dinothere, kerabat gajah yang sangat besar dengan taring melengkung ke bawah. Menyelidiki tempat itu lebih dekat, mereka menemukan potongan tulang jari. “Saya terkejut, ini terlihat seperti primata,” kenang Alba.

Alba berlari ke mobilnya dan mengambil gips tangan kera Hispanopithecus yang telah punah, yang ditemukan di lembah terdekat. Para ahli paleontologi itu membandingkan keduanya tetapi masih tidak yakin apa yang mereka temukan. Selanjutnya mereka menemukan tiga fragmen gigi taring, yang direkatkan oleh Alba, dan setumpuk fragmen tulang kecil rapuh yang tersebar di dekat blok sedimen. Dengan kamera di tangan, Alba berbaring tengkurap untuk melihat bagian bawah blok itu dengan lebih baik.

Baca Juga: Tengkorak 'Broken Hill' Mengevaluasi Proses Evolusi Manusia Modern

Para paleontolog yang bekerja di Can Mata. (PAOLO VERZONE)