Tak lupa, tradisi dayung perahu naga juga dibawa oleh orang Tionghoa. Lomba perahu ini diselenggarakan di berbagai kota di setiap tahunnya, dari Palembang, Yogyakarta, Jakarta, hingga Tangerang.
"Dulu pas saya kecil, ada ratusan bus yang datang ke Tangerang. Puluhan ribu orang datang dari Jakarta, dari mana-mana, untuk nonton Peh Cun," kenang Udaya.
Baca Juga: Orang Cina dalam Cerita Sebutir Kacang di Jalur Rempah Nusantara
Meskipun sempat dilarang pada zaman Orde Baru, lomba perahu naga saat ini tetap mengundang banyak pengunjung. Banyak orang dari berbagai kalangan yang turut berpartisipasi dalam lomba ini.
Di masa kini, Peh Cun telah menjadi bagian dari keberagaman Indonesia. Baik perahu naga dan bakcang berakulturasi dan menjadi tradisi bagi banyak orang. Hari kepedihan sang menteri kini menjadi peringatan yang abadi.
Baca Juga: Menerka Gagasan Giuseppe Racina, Sang Arsitek Mausoleum Khouw Oen Giok