Nationalgeographic.co.id - Bila menilik dunia budaya pada beberapa dekade akhir abad ke-20, kita akan mengingat akan hippies, disko, rock n' roll, celana cutbray, rambut keriting, dan segala macamnya.
Sebelumnya, pada masa Sukarno, produk kebudayaan Barat dianggap produk kolonialisme dan imperalisme.
Pada 8 November 1964 misalnya, Sukarno menganggap lagu 'ngak ngik ngok' (mungkin ditujukan pada musik Love Me Do karya The Beatles) tak mencitrakan semangat gotong royong. Sehingga, polisi dan berbagai kelompok masyarakat merazia piringan hitam musik Barat, bahkan dihancurkan.
Baca Juga: Apa Salah Musik-Musik Barat Seperti The Beatles di Telinga Sukarno?