Bencana Costa Concordia dan Kesalahan Manusia Membuatnya Lebih Buruk

By Fikri Muhammad, Kamis, 24 Juni 2021 | 13:00 WIB
Bangkai kapal itu bukan karena cuaca yang tak terduga atau kerusakan kapal. Itu adalah bencana yang disebabkan oleh serangkaian kesalahan manusia. (European Parliament News) ()

Bangkai kapal itu bukan karena cuaca yang tak terduga atau kerusakan kapal. Itu adalah bencana yang disebabkan oleh serangkaian kesalahan manusia. 

"Setiap saat ketika anda mengalami insiden yang mirip dengan Concordia, tidak akan pernah ada... satu pun faktor penyebabnya," kata Brad Schoenwald, seorang inspektur laut senior di Pantai Amerika Serikat di laman History. "Umumnya merupakan urutan peristiwa, hal-hal yang berbaris dengan cara yang buruk yang pada akhirnya menciptakan insiden itu."

Concordia seharusnya membawa penumpang pada pelayaran tujuh hari dari Civitavecchia ke Savona. Namun ketika menyimpang dari jalur yang direncakan untuk ke pulau Giglio, kapal menabrak karang yang dikenal sebagai Scole Rocks. Dampaknya merusak kapal, memungkinkan air merembes ke dalam dan membahayakan 4.229 orang di dalamnya.

Dalam persidangannya, Kapten Schettino menyahkan juru mudi kapal, Jacob Rusli Bin, yang dia klaim salah bereaksi terhadap perintahnya dan berpendapat bahwa jika juru mudi bereaksi dengan benar dan cepat maka kapal tidak akan karam.

Baca Juga: Temuan Bangkai Kapal Queen Anne's Revenge Blackbeard di Carolina Utara

Teknisi melewati perahu kecil di dekat kapal pesiar Costa Concordia yang terdampar di depan Isola del Giglio pada 26 Januari 2012 setelah menabrak batu bawah air pada 13 Januari. GETTY IMAGES ()

 

Namun seorang laksamana angkatan laut Italia beraksi di pengadilan bahwa meskipun juru mudi terlambat dalam melaksanakan perintah kapten kecelakaan akan tetap terjadi.

Pada sebuah laporan persidangan mencatat bahwa beberapa penumpang bersaksi mereka tidak mendengar alarm untuk naik ke sekoci. Evakuasi lebih kacau dengan kapal yang miring ke kanan, membuat jalannya agak sulit dan menurunkan sekoci di satu sisi hampir tidak mungkin. 

Lebih buruk lagi, kru telah menjatuhkan jangkar secara tidak benar dan menyebabkan kapal jatuh lebih dramatis. 

Entah bagaimana, sang kapten masuk ke sekoci sebelum semua orang berhasil kabur. Seorang anggota penjaga pantai dengan marah mengatakannya di telepon "Kembali ke kapal, sialan!" - sebuah rekaman suara yang berubah menjadi slogan T-Shirt di Italia waktu itu.

Schettino berpendapat bahwa ia ke sekoci karena kapal miring ke satu sisi, tetapi argumen ini tidak meyakinkan. Pada 2015, pengadilan memutuskan Schettino bersalah atas pembunuhan, menyebabkan kapal karam, meninggalkan kapal sebelum penumpang dan awak dievakuasi dan berbohong pada pihak berwenang. Ia pun divonis 16 tahun penjara. 

Baca Juga: Superyacht Besar Meremas Kanal-Kanal Belanda yang Sempit