Ilmuwan Temukan Lagi Data Hilang Misterius Terkait Asal Virus Corona

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 24 Juni 2021 | 16:00 WIB
Kelelawar diduga sebagai hewan yang membawa virus corona. (Gita Laras Widyaningrum)

Masalah bagi ilmuwan lainnya juga tertera pada genetik pertama. Beberapa dari kasus yang ditemukan di pasar, termasuk tiga mutasi yang hilang dalam sampel virus muncul beberapa pekan kemudian di luar pasar. Virus yang kehilangan ketiga mutasi itu cocok dengan virus corona yang ditemukan pada kelelawar tapal kuda (Rhinolophus beddomei).

Bloom menulis bahwa telah menemukan urutan yang dihapus yang mungkin berasal dari beberapa sampel paling awal. Berdasarkan data yang didapatnya, urutannya tak memiliki tiga mutasi itu.

“Mereka tiga langkah lebih mirip dengan virus corona kelelawar daripada virus dari pasar ikan Huanan,” kata Bloom.

Baca Juga: Penggunaan Ivermectin sebagai Obat COVID-19 Sedang Diuji oleh Oxford

Pada 17 April 2020, tenaga kesehatan di Kepulauan Sangihe memulihkan tenaga sebelum memindahkan jenazah akibat Covid-19. Kacamata penuh embun adalah salah satu hal yang sering dihadapi oleh mereka, di balik alat pelindung diri yang mereka kenakan. (Stenly Pontolawokang/National Geographic Indonesia)

Ini menunjukkan, ujarnya, bahwa pada saat SARS-CoV-2 mencapai pasar, itu telah beredar untuk sementara waktu di Wuhan atau sekitarnya. Virus yang ada pasar, menurutnya, tidak mewakili keragaman penuh virus corona yang sudah lepas pada akhir 2019.

"Mungkin gambaran kita tentang apa yang ada di awal di Wuhan dari apa yang telah diurutkan mungkin agak bias," katanya.

Namun Bloom lewat laporannya mengakui bahwa kesimpulan penelitiannya harus dikonfirmasi dengan analisis yang lebih dalam mengenai urutan virus.

Baca Juga: Setahun Pagebluk Covid-19. Apa saja yang Bisa Kita Pelajari?