Ilmuwan Temukan Lagi Data Hilang Misterius Terkait Asal Virus Corona

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 24 Juni 2021 | 16:00 WIB
Kelelawar diduga sebagai hewan yang membawa virus corona. (Gita Laras Widyaningrum)

Michael Worobey, ilmuwan dari University of Arizona, sebelumnya bersama Bloom selalu vokal untuk menyerukan penelitian terkait asal-usul pagebluk ini. Mereka pada awal Mei lalu mengeluh bahwa tidak ada inforamsi yang cukup untuk menentukan, apakah karena kebocoran laboratorium, atau penularan manusia dari hewan di luar laboratoriurm.

Worobey kini sedang mengerjakan studi skala besar terkain gen virus itu untuk memahami asal-usulnya. Ia memaparkan bahwa sekarang telah menambahkan 13 urutan yang ditemukan oleh Bloom.

“Data tambahan ini akan memainkan peran besar dalam upaya itu,” ujarnya Worobey.

Masih belum jelas mengapa infromasi ini hilang sejak awal. Diketahui 13 ururtan ini telah terhapus pada musim panas 2020 lalu dari National Library of Medicine yang dikelola pemerintah Amerika Serikat.

Baca Juga: Wabah Tikus Melanda Australia Timur: Pasien-Pasien Rumah Sakit Digigit

 

"Tidak ada alasan ilmiah yang masuk akal terkait penghapusan: urutannya sangat sesuai dengan sampel yang dijelaskan oleh Wang dkk. (2020a,b)," tulis Bloom di laporan itu.

"Tidak ada koreksi pada makalah itu, makalah itu menyatakan persetujuan subyek manusia telah diperoleh, dan pengurutan tidak menunjukan bukti plasmid atau kontaminasi sampel ke sampel. Maka, tampaknya urutan itu dihapus untuk mengaburkan keberadaan mereka," tambahnya.

Tetapi dia juga menulis ada beberapa keterbatasan dalam penelitiannya, khususnya urutan hanya sebagian serta tak menyertakan informasi terkai penanggalan maupun lokasi pengumpulan sampel yang jelas. Informasi ini sangat penting untuk melacak kembali asal-usul virus.

Terlepas dari apa yang terjadi pada 13 urutan ini, Bloom sekarang mencari tahu petunjuk lain yang mungkin ditemukan secara daring. Untuk merekonstruksi asal-usul Covid-19, semua petunjuk itu berpotensi penting.

“Idealnya, kita perlu mencoba menemukan sebanyak mungkin urutan awal lainnya,” katanya. "Dan saya kira penelitian ini menunjukkan bahwa kita harus mencari di segala sumber."

Baca Juga: Anak Malaysia Terinfeksi Virus Corona Baru yang Berasal dari Anjing