Implan Ini Suatu Hari Dapat Mengontrol Siklus Tidur dan Bangun Anda

By Fikri Muhammad, Jumat, 25 Juni 2021 | 13:00 WIB
Tujuan awal DARPA yang sederhana adalah untuk mengurangi jet lag. (Grup Berita Bay Area/Layanan Berita Tribun melalui Getty Images) ()

Para peneliti membayangkan sebuah pabrik mini, terselip di dalam microchip yang akan memproduksi obat-obatan dari dalam tubuh.

Obat-obatan tersebut kemudian akan dikriimkan ke target yang tepat atas perintah aplikasi seluler. Tujuan awal DARPA ini adalah untuk mengurangi jet lag

Jet lag merupakan gangguan ritme sirkadian, irama biologis harian yang mengatur waktu internal semua organisme di Bumi. Saat kita terbang melintasi zona waktu, ketidakselarasan internal dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan disorientasi.

Baca Juga: Sains Tidur: Apa yang Sejatinya Terjadi pada Otak Ketika Kita Tidur?

Fritz Kahn Man as Industrial Palace (GETTY IMAGES) ()

 

Studi pada 2019 menemukan bahwa kewaspadaan dan kinerja petugas kesehatan sangat terganggu saat jaga malam. Pekerja dari semua jenis sering menderita gangguan ritme sirkadian, menempatkan mereka pada risiko yang lebih besar dari sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular.

Farmasi implan, yang masih dalam pengembangan "bukti konsep," sebenarnya dibayangkan sebagai dua perangkat terpisah, yakni implan microchip dan ban lengan. 

Implan akan berisi lapisan sel sintetis hidup, bersama dengan sensor yang mengukur suhu, pemancar nirkabel jarak pendek dan detektor foto. Sel-Sel tersebut bersumber dari donor manusia dan direkayasa ulang untuk melakukan fungsi tertentu.

 

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Cara Komunikasi Lewat Mimpi dengan Orang yang Tidur

Dalam ilustrasi artistik ini, pengguna dengan implan NTRAIN dan hub eksternal yang menyertainya bekerja di lapangan. Pengguna memasukkan shift waktu yang diinginkan (karena shift kerja atau perjalanan melintasi zona waktu). Berdasarkan isyarat dari fisiologi tubuh, hub eksternal mendeteksi ritme sirkadian pengguna, dan memicu implan untuk menghasilkan terapi peptida dengan dosis yang tepat. (Universitas Northwestern) ()