Para peneliti membayangkan sebuah pabrik mini, terselip di dalam microchip yang akan memproduksi obat-obatan dari dalam tubuh.
Obat-obatan tersebut kemudian akan dikriimkan ke target yang tepat atas perintah aplikasi seluler. Tujuan awal DARPA ini adalah untuk mengurangi jet lag.
Jet lag merupakan gangguan ritme sirkadian, irama biologis harian yang mengatur waktu internal semua organisme di Bumi. Saat kita terbang melintasi zona waktu, ketidakselarasan internal dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan disorientasi.
Baca Juga: Sains Tidur: Apa yang Sejatinya Terjadi pada Otak Ketika Kita Tidur?
Studi pada 2019 menemukan bahwa kewaspadaan dan kinerja petugas kesehatan sangat terganggu saat jaga malam. Pekerja dari semua jenis sering menderita gangguan ritme sirkadian, menempatkan mereka pada risiko yang lebih besar dari sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular.
Farmasi implan, yang masih dalam pengembangan "bukti konsep," sebenarnya dibayangkan sebagai dua perangkat terpisah, yakni implan microchip dan ban lengan.
Implan akan berisi lapisan sel sintetis hidup, bersama dengan sensor yang mengukur suhu, pemancar nirkabel jarak pendek dan detektor foto. Sel-Sel tersebut bersumber dari donor manusia dan direkayasa ulang untuk melakukan fungsi tertentu.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Cara Komunikasi Lewat Mimpi dengan Orang yang Tidur