Kuburan Kerajaan Ur, Tempat Peristirahatan Terakhir Penguasa Sumeria

By Bella Jingga Ardilla, Selasa, 29 Juni 2021 | 22:00 WIB
Charles Leonard Woolley berhasil menemukan salah satu instrumen musik berupa Kecapi (Wikimedia)

 

Mayat yang diatur dengan hati-hati tersebut memegang alat musik. Di samping mereka terdapat musisi yang memegang kecapi. Woolley menemukan tiga bagian kecapi dan satu harpa di permakaman Ur. Kecapi yang paling dikenal adalah Lyre Of Ur dan Golden Lyre Of Ur, atau Bull’s Eye.

Lyre of Ur adalah kecapi berbentuk kotak yang dimainkan dalam posisi tegak dengan senar yang dipetik dengan kedua tangan.

Kecapi kedua adalah Golden Lyre Of Ur atau Bull’s Eye. Disebut demikian karena seluruh kepala banteng terbuat dari emas dengan mata terbuat dari mutiara dan janggut lapis lazuli. Woolley percaya bahwa kecapi yang ditemukan digunakan dalam upacara penguburan sebagai pengiring lagu.

Baca Juga: Penemuan-Penemuan Peradaban Sumeria Kuno yang Mengubah Dunia

Dua kecapi yang berhasil ditemukan pada penggalian Kuburan Kerajaan Ur oleh Charles Leonard Woolley pada 1922 (WIkimedia)

Salah satu makam kerajaan yang paling terkenal adalah makam seorang ratu bernama Puabi, yang terbaring di atas usungan permakaman dan ditetapkan dengan label PG 800. Puabi ditutupi dengan jimat dan perhiasan yang terbuat dari emas dan batu permata. hiasan kepalanya yang rumit terbuat dari 20 daun emas, lapis lazuli, sepasang anting berbentuk bulan sabit, cincin di jarinya dan manik-manik carnelian serta sisir emas besar.

Nama dari pemilik makam diketahui dari segel silinder yang tergeletak dan bertuliskan nama Puabi (yang diukir dalam tulisan paku Sumeria). Makam Ratu Puabi jelas unik bukan karena jumlah peninggalan yang banyak dan berkualitas tinggi, tetapi karena makamnya tidak tersentuh oleh para penjarah selama ribuan tahun.

Di samping Puabi terbaring mayat empat pelayannya. Selain harta dan pelayannya, Ratu Puabi dimakamkan dengan makeupnya. Termasuk kotak perak yang berisi kohl, pigmen hitam yang digunakan sebagai eyeliner.

Di sisi lain, terdapat mayat tiga pelayan di dekat Puabi. Mereka dipercaya merupakan bagian dari ritual pengurbanan manusia untuk ratu yang meninggal. Tidak ada keraguan bahwa bangsa Sumeria mempraktikkan pengorbanan manusia. Dua puluh lima mayat dikurbankan di makam Ratu Puabi dan 75 di makam suaminya. Bagian makam lain yang dijuluki Great Death Pit, makam PG1237, berisi 74 mayat.

Baca Juga: Stalagmit di Gua Iran Ungkap Kejatuhan Kekaisaran Mesopotamia Pertama