Kerangka Manusia Korban Wabah Penyakit Tertua di Dunia Ditemukan

By Utomo Priyambodo, Rabu, 30 Juni 2021 | 14:00 WIB
Bagian tengkorak seorang pemburu dari Zaman Batu yang jadi korban wabah penyakit tertua di dunia. (Dominik Göldner/BGAEU, Berlin)

"Kami benar-benar harus memikirkan bagaimana evolusi peristiwa zoonosis bisa memakan waktu ribuan tahun," katanya.

Selama era ketika manusia Zaman Batu hidup, wabah penyakit itu tidak menyebabkan penularan yang meluas. Yersinia pestis akan muncul di sana-sini dalam kelompok pemburu-pengumpul, petani, dan pengembara di seluruh Eurasia, tetapi tidak pernah ada peristiwa separah Black Death.

"Temuan ini menegaskan strain awal terkait dengan wabah yang bersifat sporadis yang tidak menyebar jauh," ujar Krause-Kyora.

Baca Juga: Fosil Tumbuhan Tertua di Afrika Ungkap Sejarah Kehidupan di Bumi

Lukisan ilustrasi wabah Black Death di Eropa. (Wikimedia Commons)

Apa yang berubah pada abad pertengahan, menurutnya, adalah bahwa orang-orang mulai hidup dalam komunitas yang lebih besar dan dalam jarak yang lebih dekat. Pergeseran itu mungkin telah memengaruhi evolusi pada bakteri tersebut untuk lebih mudah menulari manusia.

"Ini adalah bakteri yang beradaptasi dengan kepadatan populasi," ucap Krause-Kyora mewanti-wanti.

Baca Juga: Fosil Badak yang Lebih Tinggi dari Jerapah Ditemukan di Cina