Nationalgeographic.co.id—Peneliti menemukan dua spesies jamur baru yang memiliki cara hidup yang mengerikan. Pasalnya, mereka memakan lalat hidup-hidup, namun tidak benar-benar membunuh lalat tersebut. Yang dilakukan jamur ini ialah mengubahnya menjadi zombie.
Ya, jamur tersebut bernama Strongwellsea tigrinae dan Strongwellsea acerosa. Spesies ini menyerang spesies lalat Coenosia tigrina dan Coenosia testacea yang berasal dari Denmark.
Sekilas, spesies ini juga memiliki ciri seperti lalat rumah biasa namun bedanya ketika diserang oleh jamur, lalat ini mengalami perubahan yang mengerikan.
Jamur memakan satu atau lebih lubang di perut lalat dan kemudian menghasilkan gumpalan spora oranye, yang menyebar lewat inang.
Dikutip dari Live Science, lalat zombie yang terinfeksi tetap hidup selama berhari-hari dan bisa beraktivitas seperti biasa meski terdapat lubang-lubang di perutnya. Namun perlahan, parasit tersebut menggerogoti inang si lalat hingga akhirnya mati.
Saat hidup sebagai zombie, lalat secara tidak sengaja menyebarkan ‘virus’ lebih meluas. Penularan ini bisa terjadi ketika lalat zombie kawin dengan lalat sehat.
Bahkan setelah kematian, lalat dapat menyebarkan spora pembunuhnya. Hal ini karena parasit menggerogoti perut lalat secara bertahap hancur dan melepaskan lebih banyak spora dari dalam.
Spora ini memiliki dinding tebal yang dapat membantu mereka tertidur selama musim dingin. Sehingga membuat mereka dapat hidup bertahan lama dan menginfeksi lebih banyak lalat dan aktif di musim semi.
Peneliti asal Denmark menemukan lusinan lalat yang terinfeksi jamur selama penelitian lapangan, tepatnya di Jægerspris dan Amager, Denmark. Lalat-lalat itu ditemukan di daerah pedesaan dan lingkungan perumahan.
"Ini adalah aspek keanekaragaman hayati yang menarik dan baru yang kami temukan di Denmark," kata pemimpin penelitian Jørgen Eilenberg, ahli biologi di University of Copenhagen, dalam sebuah pernyataan.
"Dengan sendirinya, pemetaan keanekaragaman hayati baru dan tidak dikenal ini sangat berharga. Namun pada saat yang sama, ini adalah pengetahuan dasar baru yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk studi eksperimental jalur infeksi dan zat bioaktif yang terlibat," tambahnya.
Baca Juga: Lalat Pikat Gemar Menghisap Darah dan Ganja
Lebih lanjut, Eilenberg dan rekan-rekan peneliti lain menduga bahwa jamur "mengobati" lalat dengan zat yang membuat mereka tetap terbang dan aktif beraktivitas seperti biasa bahkan saat kondisi isi perut mereka sudah berada di luar.
Biasanya, jamur lain memangsa serangga menggunakan zat jenis amfetamin untuk membuat korbannya tetap bergerak.
"Jadi mungkin jamur yang baru ditemukan melakukan hal yang sama," kata Eilenberg.
Jamur mungkin juga menghasilkan zat antimikroba yang menjauhkan patogen lain dari lubang perut untuk membuat lalat hidup lebih lama.
"Kami pasti ingin melanjutkan penelitian kami, karena hal itu berpotensi untuk menemukan, dan kemudian memanfaatkan, zat-zat ini, mungkin dalam pengobatan," tutup Eilenberg.
Baca Juga: Kisah Pemuda Afrika Manfaatkan Lalat untuk Atasi Limbah Pangan