Lima Puluh Tahun di Gombe

By , Rabu, 6 Oktober 2010 | 10:30 WIB

Namun, temuan yang menyedihkan ini juga mungkin sangat berarti untuk penelitian AIDS pada manusia. Anthony Collins menunjukkan bahwa meskipun SIV telah ditemukan di komunitas simpanse di tempat lain, "tidak satu pun dari komunitas itu merupakan populasi subjek penelitian yang terbiasa bergaul dengan manusia sebagai pengamat; dan yang jelas tidak satu pun dari komunitas itu merupakan komunitas yang memiliki informasi silsilah turun-temurun langsung yang tercakup dalam rentang waktu yang lama; dan tidak ada komunitas yang begitu jinak sehingga kita dapat mengambil sampel kotoran setiap ekor setiap bulan." Setelah beberapa saat, ia menambahkan, "Sungguh sangat menyedihkan bahwa virus itu ada di sini, tapi banyak manfaat berupa pengetahuan yang bisa dipetik dari kondisi ini. Dan pemahaman."!break!

Metode baru genetika molekul yang serba canggih juga memiliki kemampuan yang menggembirakan dan memacu semangat untuk menyibak misteri tentang dinamika sosial dan evolusi simpanse.  Misalnya: Siapa simpanse yang berstatus ayah di Gombe? Siapa yang menjadi induk sudah jelas, dan hubungan mesra antara induk dan bayinya telah diteliti dengan baik oleh Jane, Anne Pusey, dan para peneliti lain. Namun, karena simpanse betina biasanya kawin sesuka hati dengan beberapa simpanse jantan, sosok ayah jauh lebih sulit ditentukan.  Bagaimana persaingan antara simpanse jantan untuk memperoleh status tinggi dalam hierarki itu berkorelasi dengan keberhasilan memiliki keturunan? Seorang ilmuwan muda bernama Emily Wroblewski, yang menganalisis DNA dari sampel kotoran yang dikumpulkan oleh tim lapangan, memperoleh jawabannya. Dia mendapati bahwa simpanse jantan yang berperingkat tinggi memang berhasil menjadi ayah dari banyak bayi simpanse—tetapi, beberapa simpanse jantan berperingkat rendah pun berhasil memiliki keturunan. Kiatnya adalah berusaha menjalin hubungan mesra—kurun waktu eksklusif yang digunakan sebagai sepasang kekasih, bepergian bersama-sama, dan kawin—sering kali dengan simpanse betina muda yang kurang menarik.

Jane sendiri telah meramalkan temuan ini, dari data pengamatan, dua dasawarsa sebelumnya. "Simpanse jantan yang berhasil memulai dan memelihara hubungan mesra dengan simpanse betina yang subur," tulisnya, "mungkin memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menjadi ayah anak simpanse betina itu daripada seandainya dia berada dalam kelompok, bahkan juga seandainya dia simpanse alfa."

Karena terdorong untuk menyikapi masalah dengan lebih menyeluruh, Jane mengakhiri kariernya sebagai ahli biologi lapangan pada tahun 1986, segera setelah penerbitan buku ilmiahnya yang hebat, The Chimpanzees of Gombe. Sejak itu dia menjalani kehidupan sebagai penggiat. Alasan pertamanya, yang timbul setelah bertahun-tahun tinggal di Gombe, adalah memperbaiki perlakuan memprihatinkan terhadap simpanse yang berada di banyak laboratorium penelitian medis. Berkat ketangguhan dan wibawanya, Jane meraih beberapa keberhasilan dalam negosiasi. Dia juga mendirikan beberapa tempat perlindungan untuk simpanse yang bisa dilepaskan dari kerangkeng, termasuk sejumlah simpanse yatim piatu karena orang tuanya menjadi korban para pemburu yang memperdagangkan daging simpanse.

Dia mendirikan program yang dinamakan Jane Goodall's Roots & Shoots, yang menganjurkan anak muda di seluruh dunia untuk aktif terlibat dalam berbagai proyek yang menggalakkan kepedulian yang lebih besar untuk hewan, lingkungan, dan komunitas manusia. Dalam kurun waktu inilah Jane menjadi explorer-in-residence di National Geographic Society. Sekarang dia bepergian sekitar 300 hari setahun, memberikan banyak sekali wawancara dan pelajaran di kelas, ceramah dalam sejumlah acara besar, menggalang dana untuk membiayai kegiatan Lembaga Jane Goodall. Sesekali dia menyelinap masuk ke hutan atau ke padang rumput, menyaksikan simpanse atau burung sandhill crane (Grus canadensis) atau Ferret berkaki hitam (Mustela nigripes), dan untuk mengembalikan energi serta menjernihkan pikiran.!break!

Lima puluh tahun yang lalu, Louis Leakey mengirim Jane untuk meneliti simpanse karena menurutnya perilaku hewan itu mungkin bisa memberikan informasi baru tentang nenek moyang manusia. Jane mengabaikan bagian tersebut dan meneliti simpanse untuk kepentingan hewan itu sendiri. Sambil melakukan hal-hal itu, Jane juga mendirikan lembaga dan membuka kesempatan yang telah memberikan begitu banyak nilai tambah dalam penelitian ilmuwan lainnya, serta secara pribadi menjadi inspirasi bagi banyak kaum muda untuk menekuni ilmu pengetahuan dan pelestarian. Sangat perlu diingat bahwa pengaruh Gombe, setelah setengah abad, lebih besar daripada kehidupan dan karya Jane Goodall. Namun, jangan lupa: Kehidupan dan karyanya sendiri sudah amat bermakna.