Michael O’neill, 39, adalah pengolah data Perawan Maria. Di situs webnya, MiracleHunter.com, dia mencatat setiap penampakan Maria yang diketahui sejak tahun 40. Penyelidikan dan dokumentasi sistematis mengenai penampakan adikodrati dimulai dengan Konsili Trente, reaksi ekumenis Gereja Katolik terhadap Reformasi, lebih dari 450 tahun silam. Di antara 2.000 penampakan yang dilaporkan sejak itu, Miracle Hunter menyebutkan, hanya 28 yang disetujui uskup setempat—orang pertama yang memutuskan apakah “penglihat” ini bisa dipercaya. Enam belas di antaranya diakui Vatikan.
O’Neill, dalam bukunya yang baru terbit, Exploring the Miraculous, menjabarkan proses Vatikan yang ketat saat memutuskan akan tidaknya mendukung suatu penampakan sebagai mukjizat—“benar-benar luar biasa.” “Autentisitas” dan kestabilan mental si penglihat merupakan faktor utama, dan siapa pun yang dicurigai berniat meraih ketenaran dan kekayaan, diabaikan atau dikecam.
Medjugorje adalah salah satu dari dua puluhan tempat yang sedang menanti persetujuan Vatikan. Para uskup setempat yang berwenang atas Medjugorje tak pernah memercayai penampakan itu dan berselisih paham dengan para pastor Fransiskan yang memimpin paroki itu dan sangat meyakini penampakan itu. Untuk memecahkan kebuntuan, ditunjuk komite Vatikan. Komite ini menyelesaikan tugasnya pada 2014.
Orang beriman tidak diwajibkan meyakini penampakan. Banyak orang, termasuk pastor, tidak percaya. “Hal yang benar-benar berasal dari Maria, sulit dibedakan dengan hal yang ditangkap dan ditafsirkan oleh si penglihat,” kata Pastor Johann Roten. Ia adalah direktur proyek khusus dan penelitian di Marian Library di University of Dayton, yang memiliki lebih dari seratus ribu buku tentang Maria. Pada akhirnya, keputusan itu didasarkan pada iman.
“Mukjizat melampaui alam fisik dan hukum fisika,” kata Robert Spitzer. Pastor Jesuit ini mengepalai Magis Center di California, yang menurut situs webnya ditujukan untuk menjelaskan iman, fisika, dan filsafat. “Sains mencari hukum fisika di alam, jadi kita menghadapi paradoks. Mungkinkah ada uji ilmiah untuk mukjizat? Tidak. Sains hanya bisa menguji hukum fisika atau hasil fisika.”
Selama bertahun-tahun, sebagai bagian proses penyelidikan gereja, si pelihat diberi serangkaian ujian. Pernah ada upaya agar visioner di Medjugorje berkedip atau bereaksi terhadap bunyi keras saat mereka mengalami penampakan. Pada 2001 Journal of Scientific Exploration, yang menerapkan tinjauan-sejawat, melaporkan terjadinya “keterputusan parsial dan bervariasi dari dunia luar selama mengalami penampakan.” Sensasi bunyi dan cahaya ekstrem menjalar normal ke otak mereka, tetapi “korteks otak besar tidak menangkap transmisi rangsangan saraf pendengaran atau penglihatan.” Sejauh ini, sains tidak dapat menjelaskan hal ini.
Dalam profesi kedokteran, hal yang mungkin disebut orang awam sebagai mukjizat sering disebut sebagai “remisi spontan”. Frank McGovern, dokter bedah urologi Boston bagi Arthur Boyle, berkata bahwa menyusutnya kanker hingga hampir hilang adalah kejadian yang “langka” tetapi secara statistik bisa terjadi.
Apakah panas dahsyat yang dialami Boyle ketika Vicka Ivankovic-Mijatovic memegang kepalanya berperan dalam kesembuhannya? Menurut buku Hyperthermia in Cancer Treatment: A Primer tahun 2006, “Regresi spontan sebagian kasus kanker, telah diperagakan terkait [dengan] induksi demam dan pengaktifan kekebalan tubuh.”
Menurut Boyle, “berkat imanlah saya mampu mencapai keadaan damai sehingga sistem imun saya aktif kembali dan membunuh kanker itu—itu semua dilakukan melalui Tuhan.”
Gambar dan cerita tertentu tentang Perawan Maria amat dahsyat sehingga turut mendefinisikan suatu negara. Itulah yang terjadi dengan Bunda Maria dari Guadalupe, yang gambarnya pada tilma, atau jubah seorang lelaki Indian miskin, membangkitkan identitas Meksiko pada 1531. Siapa pun yang menyaksikan limpahan kasih, juga pengabdian yang ditampakkan peziarah bagi Madre terkasih mereka di hari-hari menjelang Perayaan Maria dari Guadalupe—disiarkan langsung di negara itu pada 12 Desember—bisa melihat bahwa Perawan Maria tertanam dalam-dalam di hati dan jiwa Meksiko.
Gambar Maria-lah yang dibawa orang Meksiko ke perang kemerdekaan melawan Spanyol pada 1810 dan revolusi internal pada 1910. Maria dari Guadalupe mengangkat derajat anak-anak mestizo—campuran Spanyol dan Indian—yang dulu dibenci. Dia adalah, definisi jati diri Meksiko. Berkat Maria dari Guadalupe, orang Meksiko meyakini mereka istimewa.
Pada subuh 11 Desember, hari sebelum Perayaan Maria dari Guadalupe, saya berkendara ke tenggara dari Kota Meksiko menuju Puebla. Peziarah berduyun-duyun ke arah berlawanan, menuju Basilika Maria dari Guadalupe, gereja besar di jantung ibu kota.