Gulma yang Menaklukkan Barat

By , Senin, 25 April 2016 | 18:00 WIB
!break!

Pada Oktober 1880 Departemen Pertanian di Washington pertama kali mendapat kabar tentang tumbuhan aneh yang mulai bermunculan di lahan tani yang baru dibajak di negara bagian South Dakota. Pada laporan itu dilampirkan sampel yang ditemukan di kota Yankton di tepi Sungai Missouri. Informasi itu diarsipkan dan terlupakan hingga, sepuluh tahun kemudian, spesimennya mulai berdatangan lagi lewat pos. Salah satunya berasal dari Aberdeen, 320 kilometer di barat laut penampakan sebelumnya, dan satu lagi jauh-jauh di North Dakota.

Pada awal 1890-an seorang legislator mengusulkan pembangunan pagar di sekeliling negara bagian itu untuk menghentikan serbuan. Sudah terlambat. Saat itu gulma itu sudah menyebar hingga ke Kanada.

Saat melacak sejarahnya, James A. Young, seorang ilmuwan USDA, mengumpulkan surat yang menceritakan serbuan itu. “Sebagian besar South Dakota di sebelah timur Sungai Missouri sudah terkena,” tulis seorang petani pada tahun 1891. “Gulma menjengkelkan ini begitu tangguh di beberapa wilayah negara bagian ini…sehingga banyak petani terusir dari rumah sendiri gara-gara gulma ini.”

Seorang penulis surat lain menyatakan bahwa dia diberi tahu “orang Rusia pandai” bahwa gulma itu tumbuh berlimpah di tempat asal mereka di sekitar Odesa, “dan konon dibawa ke Amerika oleh orang Rusia dengan cara yang tidak diketahui.”

Lyster Hoxie Dewey, ahli botani madya, diutus dari Washington untuk menyelidiki. Dia mewawancarai siapa saja yang dapat memberi keterangan tentang serbuan itu. Saya membayangkan dia berkuda membawa poster buronan yang berisi foto gulma buron itu. Dia mengirim kuesioner kepada pemerintah kabupaten di tujuh negara bagian, menanyakan kapan tumbuhan itu pertama kali terlihat dan sudah sejauh apa penyebarannya. Dia terperangah melihat temuannya: “suatu wilayah seluas 90.000 kilometer persegi yang hampir tak terputus, telah dipenuhi Russian thistle dalam waktu relatif singkat dua puluh tahun.”

Iowa, Nebraska, sebagian Wisconsin—semuanya terkena. Dewey segera menenangkan atasannya, bahwa investigasi ini bukan hasil konspirasi. Pada 1873 atau 1874—Dewey memang seteliti itu—biji rami yang tercemar dari Rusia secara tak sengaja ditanam di suatu pertanian di dekat kota Scotland, South Dakota.

“Kecepatan penyebaran Russian thistle, jauh melampaui gulma mana pun yang dikenal di Amerika,” Dewey melaporkan. “Bahkan sangat sedikit tumbuhan budidaya, yang memang sengaja diperkenalkan dan sengaja disebarkan, memiliki catatan kecepatan distribusi yang menyamai gulma ini.”

Mengakar di tepi jalan, saluran pengairan, dan rel kereta api, atau menumpang diam-diam dalam pengiriman biji-bijian, Salsola menyebar dengan cepat di wilayah Barat Amerika. Pada tahun 1885 gulma itu sudah mencapai California. Dalam waktu beberapa tahun Salsola telah terlihat di lebih dari dua belas negara bagian. Berguling riang di rumah barunya, Salsola adalah mesin penebar benih dengan efisiensi yang mengerikan.

Dia tidak repot-repot berdaun hijau, dan alih-alih mencurahkan energi untuk menghasilkan sisik kecil tajam yang disebut daun gagang (bract). Di ketiak antara daun gagang dan tangkai, terselip bunga mungil yang menghasilkan biji. Di dalam setiap biji terdapat embrio Salsola yang bergelung seperti ular, siap terurai menjadi bibit begitu suhu siang naik di atas titik beku. Hanya dengan beberapa tetes air, gulma itu mulai tumbuh, menancapkan akar sedalam dua meter, dengan tentakel yang menjalar lebih jauh lagi.

Pada akhir musim gugur, saat tumbuhan dewasa sudah hamil biji, selapis sel di pangkal melemah seperti ranting apel sehingga mudah lepas. Lalu datanglah angin yang tak terelakkan. Tumbuhan itu patah dan berguling dan menyebar benih. Tanah subur, tanah gersang, basah atau kering, lempung atau pasir, basa atau asam—di mana pun ia menemukan peluang. Asalkan tanahnya pernah digemburkan oleh bajak, pacul, atau kaki sapi, Salsola akan tumbuh. Gulma ini juga terus tumbuh subur di tanah kelahirannya, menyebar ke semua daerah bercuaca kering di Eropa dan Asia. Kanada, Australia, Argentina, Afrika Selatan. Pada awal 1960-an, setelah pengujian nuklir di permukaan tanah akhirnya berhenti di Situs Uji Nevada, konon hal pertama yang tumbuh kembali adalah Russian thistle.  Salsola radioaktif berguling keluar dari Reservasi Nuklir Hanford tua di Washington, tempat diproduksinya plutonium semasa Perang Dingin. Saya tak akan heran jika kelak mendengar bahwa Russian thistle ditemukan di bulan.

!break!

Pada akhir musim semi ini, karena ingin melihat tempat asal mula kekacauan ini, saya terbang ke Sioux Falls, menyewa mobil, dan menuju selatan ke Bon Homme County, tempat para petani South Dakota naas itu membebaskan sang jin dari lampunya.

Plang di pinggir desa menyebutkan nama Scotland, populasi 891 jiwa. Di atas jalan itu tidak ada rambu, seperti di Castroville, California, “pusat articok dunia.” Menara air warna ungu menjulang di jalan utama, yang berujung di taman tempat anak-anak sedang bermain. Di satu sudut, di luar zona pemeliharaan, beberapa tumbleweed mendekam, menunggu kesempatan masuk. Sebagian besar wilayah itu kini membudidayakan jagung dan kacang kedelai, jadi jumlah Russian thistle yang terlihat tidak sebanyak yang saya kira. Mereka umumnya muncul di tepi jalan, di relung yang terabaikan. Karena berkurangnya ruang terbuka untuk dilalui dan penggunaan besar-besaran herbisida kelas industri, Salsola sudah pindah ke daerah yang lebih ramah di sebelah barat.