Fosil Ini Ungkap Dinosaurus Buang Air Kecil Hingga Berhubungan Intim

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 15 Juli 2021 | 15:00 WIB
Fosil Psittacosaurus dalam koleksi Senckenberg Museum of Natural History in Frankfurt menyimpan satu-satunya lubang kloaka dinosaurus yang diketahui. (CNN)

 

Dikutip dari CNN, fosil ini terawetkan dengan sangat baik sehingga kloaka dinosaurus seukuran Labrador yang digunakan untuk buang air kecil, buang air besar, dan bereproduksi terlihat, memungkinkan ahli paleontologi untuk mempelajarinya untuk pertama kalinya.

Meskipun tidak memberikan jawaban konkret tentang bagaimana dinosaurus berkembang biak, penemuan itu memberikan beberapa petunjuk.

"Kami tidak memiliki fosil dinosaurus di mana Anda dapat yakin bahwa mereka telah ditangkap," kata Jakob Vinther, ahli paleontologi dan dosen senior di  University of Bristol's School of Earth Sciences.

“Apa yang kita ketahui adalah berdasarkan sejarah alam di mana kita membandingkannya dengan kelompok hewan yang hidup," sambungnya.

 

Baca Juga: Spesies Baru Dinosaurus di Argentina Diberi Nama 'Penyebab Ketakutan'

Psittacosaurus merupakan sejenis ceratopsian, kelompok dinosaurus herbivora berparuh yang hidup awal sekitar 101 hingga 126 juta tahun lalu. (Vinther et al., '3D Camouflage in an Ornithischian Dinosaur', Current Biology)

 

Mamalia memiliki lubang terpisah untuk fungsi tubuh, banyak hewan lain termasuk burung dan reptil hanya memiliki satu lubang dan dikenal sebagai kloaka. Pada penemuan ini, kloaka yang membatu menegaskan bahwa dinosaurus memilikinya tetapi tidak terlihat seperti hewan hidup lainnya.

Vinther menambahkan “Ini sangat unik. Kebanyakan kloaka membentuk semacam celah. Kadang-kadang membelah vertikal, kadang-kadang wajah tersenyum, kadang-kadang wajah masam. Benda ini memiliki struktur berbentuk V dengan sepasang bibir melebar yang bagus dan tidak ada kelompok hewan hidup yang memiliki morfologi seperti itu. Ini agak mirip dengan buaya tapi tetap unik," ujarnya.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology pada Selasa (19/1) menyatakan bahwa lobus besar berpigmen di kedua sisi bukaan bisa jadi menampung kelenjar aroma musky, seperti yang terlihat pada buaya dan aligator yang masih hidup.