Layaknya Astronaut, Kadal Ini Membuat Cadangan Oksigennya Sendiri

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 20 Juli 2021 | 09:00 WIB
Gelembung udara di sekitar moncong kadal Anolis ini dapat membantu mereka bernapas di bawah air 18 menit lamanya. (Lindsey Swierk)

 

Di dalam air, kadal seperti spesies Anolis yang terancam punah itu dapat menghirup kembali udara. Ketika ada di atas permukaan, mereka mulai mengumpulkan udara dan menyimpannya lewat gelembung di moncong mereka.

"Seperti yang dapat dikatakan siapa pun yang pernah bertemu dengan salah satu kadal ini, mereka menyelam di bawah air saat merasa terancam," ujar Chris Boccia, penulis utama makalah yang berjudul Repeated evolution of underwater rebreathing in diving Anolis lizards itu.

"Mereka juga bisa diam sebentar—hingga 18 menit berdasarkan hitungan saya," tambahnya di Science News.

Saat ini, Boccia adalah mahasiswa PhD di Canada’s Queens University. Lima tahun lalu saat dia masih menjadi mahasiswa master di University of Toronto di bidang biologi evolusioner, ia mendapat cerita dari profesornya, Luke Mahler tentang fenomena ini.

Mahler pada 2009 mempelajari spesies kadal Anolis ini di Karibia Haiti. Suatu ketika, ia melepaskannya kembali ke sungai yang jernih dan dangkal. Dia melihat perilaku yang aneh, kadal itu menghembuskan udara di sekitar moncongnya ketika menempel di dasar sungai yang berbatu.

Baca Juga: Spesies Baru Kadal Ditemukan Setelah Sebelumnya Diduga sebagai Burung

Kadal Anolis jantan ini memiliki lipatan kulit berwarna-warni yang dapat memperpanjang lehernya. Leher ini berfungsi untuk membantu mereka bernapas di bawah air lewat memasok oksigen dari permukaan. (Luke Mahler)

Kemudian kadal itu berulang kali menghirup dan menghembuskan nafas dari gelembung itu.

Namun Mahler tidak bisa mempelajari lebih lanjut kadal spesies Anolis ini, dia harus melanjutkan penelitiannya yang sedang berjalan ke situs lain. Bertahun kemudian, barulah diceritakan pada Boccia, dan dirinya pun turut dalam makalah yang meneliti perilaku kadal tersebut.

Demi mencari kadal yang seperti itu, Boccia dan tim penelitiannya harus terbang ke Kosta Rika.

Tantangan yang harus dihadapi Boccia dan tim tidak hanya karena kadal spesies yang ukurannya hanya mencapai 11 sentimeter (tidak termasuk ekornya). Tetapi untuk menangkapnya, para peneliti harus keluar di malam gelap, ketika kadal sedang beristirahat.

"Melakukan ini ketika mereka sedang tidur membuat stres mereka berkurang, [sehingga] lebih mudah buat kami menangkap mereka" terangnya.

Mereka mengumpulkan 150 kadal, 120 di antaranya yang berada di dekat sungai, sisanya berlokasi jauh dari sungai, dan sudah termasuk beberapa spesies yang terkait Anolis.