Layaknya Astronaut, Kadal Ini Membuat Cadangan Oksigennya Sendiri

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 20 Juli 2021 | 09:00 WIB
Gelembung udara di sekitar moncong kadal Anolis ini dapat membantu mereka bernapas di bawah air 18 menit lamanya. (Lindsey Swierk)

 

Selanjutnya para peneliti mengamati perilaku bernapas mereka di bawah air di kamp penelitiannya. Mereka sudah menyiapkan wadah berisi air sungai untuk mencelupkan para kadal ini di dalamnya.

Masing-masing dari tim selanjutnya memegang mereka di bawah air dengan longgar, agar para kadal itu bisa muncul ke permukaan saat ingin mengambil pasokan udara.

Ketika sedang di dalam air, semua kadal ini membawa gelembung udara di sekitar moncongnya. Seperti yang dikisahkan profesornya, para kadal ini tampak menarik dan menghembuskan napas lewat gelembung itu. Sedangkan kadal darat menghirup gelembung beberapa kali, tetapi tidak banyak bernapas, berbeda dengan kerabat mereka yang tinggal di sungai yang lebih sering dan terendam lebih lama.

Terkait bagaimana udara bisa terperangkap oleh kadal, Boccia dan tim menulis, kulit kadal yang tahan airlah yang menjadi faktornya. Ketika para kadal ini menyelam di dalam air, lapisan tipis udara kemungkinan terperangkap di kulitnya.

Baca Juga: Dia yang Sedang Mekar, Habitat Kadal Purba yang Kerap Terlewat

Kebiasaan unik anolis akuatik ditemukan oleh Lindsey Swierk, asisten profesor peneliti ilmu biologi di Binghamton University, State University of New York. (YouTube/BinghamtonUniversity)

Ketika kadal menghembuskan napas, udara keluar lewat lubang hidung dan memperluas lapisan udara yang terperangkap sehingga menjadi gelembung. Paru-paru mereka kemudian berfungsi untuk mengontrol ukuran gelembung.

Mereka juga menghitung kadar udara dalam gelembung, dan ternyata lambat laun jumlah oksigennya pun turut berkurang. Para peneliti belum mengetahui bagaimana para kadal itu bisa bernafas dengan menurunnya kadar oksigen tersebut.

“Butuh banyak latihan untuk melakukannya tanpa mengganggu mereka,” ujar Boccia.

Sebagai asumsi sementara, dia memperkirakan aktivitas kimia di dalam tubuh itu melambat, sehingga mendukung sel dan organ bekerja untuk mengontrol kadar oksigen. Hal itu ditandai dengan mata mereka yang tertutup seperti sedang tidur, yang diperkirakan dapat mengurangi kebutuhan mereka akan oksigen supaya bisa tinggal di dalam air lebih lama.

Baca Juga: Bagaimana Krisis Oksigen di Gelombang Kedua Pagebluk Bisa Terjadi?