Nationalgeographic.co.id—Oviraptor, (genus Oviraptor), dinosaurus predator atau omnivora kecil bertubuh ringan yang mengerami telurnya dengan cara yang mirip dengan burung. Ditemukan sebagai fosil dalam endapan dari Periode Kapur Akhir, yaitu sekitar 100 juta hingga 65,5 juta tahun yang lalu di Asia timur dan Amerika Utara.
Oviraptor memiliki panjang sekitar 1,8 meter atau 6 kaki dan berjalan dengan dua kaki belakang yang panjang dan berkembang dengan baik. Kaki depannya panjang dan ramping, dengan tiga jari cakar panjang yang jelas cocok untuk menggenggam dan merobek.
Sejak pertama kali ditemukan, dinosaurus yang satu ini telah "difitnah" sebagai pencuri telur. Bahkan, dinosaurus kecil ini dinamai Ovipraptor yang diambil dari bahasa latin yang artinya "telur" dan "perampok" yang jika digabung menjadi perampok telur.
Ovipraptor dinamai demikian, karena saat pertama kali ditemukan dengan sisa-sisa telur yang dianggap milik Protoceratops, dinosaurus bertanduk awal. Hal itulah yang membuat dinosaurus kecil ini "dicap" sebagai pencuri hingga saat ini dan nama itu melekat.
Anggapan tersebut karena berdasarkan teori yang melihat bentuk fisik Ovipraptor yang memang cocok sebagai pencuri telur. Memiliki paruh yang dapat memecahkan telur dan menghisap isinya dan dengan tiga jari kaki bercakar panjang yang juga cocok untuk menggenggam dan merobek.
Mempelajari kehidupan makhluk purba memang bukan sesuatu yang mudah, bidang ilmu yang mempelajari disebut paleontologi seringkali salah menginterpretasikan penemuan-penemuan arkeologinya, karena memang masa kita terpaut ratusan juta tahun dengan kehidupan yang dipelajari tersebut.
Sampai beberapa tahun yang lalu, Ovipraptor masih terus disalahpahami sebagai pencuri telur. Bahkan hingga saat ini, di banyak serial anak, komik hingga film masih banyak yang mengasosiasikannya sebagai dinosaurus pencuri telur.
Baca Juga: Spesies Pertama yang Menderita Kiamat Asteroid 66 Juta Tahun Silam
Pada penemuan awal fosil Oviraptor, fosilnya ditemukan di dekat sarang telur dinosaurus yang telah membatu, sebuah teori muncul yang menjelaskan bahwa Oviraptor mungkin adalah spesialis pencuri telur dan bayi dinosaurus, seperti dilansir laman ranker.
Para ilmuwan mengira temuan tersebut menunjukan bahwa Oviraptor tertangkap basah dan dibunuh oleh induk yang menjaga telur tersebut. Teori tersebut mempertimbangkan bentuk mulut Oviraptor yang seperti alat khusus untuk memecahkan telur dan menghisap isinya.
Meski hal itu mungkin saja dan sebuah teori yang masuk akal, namun ternyata teori tersebut tidak benar. Oviraptor telah lama difitnah sebagai pencuri telur.
Baca Juga: Jejak Tsunami Riak Raksasa Ungkap Dampak Asteroid Pemusnah Dinosaurus
Telur yang ditemukan bersamaan dengan fosil Oviraptor tersebut telah secara keliru diyakini miliki Protoceratops, dinosaurus kecil yang terkait dengan triceratops yang jauh lebih besar dan lebih dikenal.
Dilansir britannica, berdasarkan studi mikroskopis dari kulit telur tersebut menunjukan bahwa telur itu bukan milik ceratopsian, atau kelompok dinosaurus herbivora berparuh tapi ternyata itu telur milik dinosaurus Theropoda, yaitu dinosaurus karnivora sejenis Ovipraptor itu sendiri.
Belakangan, sejumlah penemuan baru justru menemukan kerangka Ovipraptor benar-benar berada di atas sarang telur dalam posisi mengerami persis seperti burung. Itu artinya, sangkaan selama ini telah salah, telur itu adalah telur milik Ovipraptor itu sendiri, bukan telur curian.
Baca Juga: Investigasi Ceceran Sperma Tertua di Dunia, Usianya 100 Juta Tahun
Temuan dalam endapan batu berusia 70 tahun di Provinsi Jiangxi, Tiongkok selatan belum lama ini membuktikan hal tersebut. Fosil Ovipraptor yang terawetkan ditemukan berjongkok di atas sarang 24 telur. Tujuh telur diantaranya bahkan hampir menetas dan menjadi bukti kuat bahwa Ovipraptor mengerami telur yang masih memiliki embrio di dalamnya. Temuan tersebut telah dipublikasi belum lama ini di Science Bulletin, seperti dilansir Smithsonian Magazine.
"Dinosaurus yang terawetkan di sarang mereka jarang terjadi, begitu juga fosil embrio. Ini adalah pertama kalinya dinosaurus non-unggas ditemukan, duduk di sarang telur yang mengawetkan embrio dalam satu spesimen spektakuer," kata rekan peneliti, Shundong Bi, ahli paleontologi di Indiana University of Pennsylvania.
Meski demikian, nama Ovipraptor terus melekat, yang berarti pencuri telur. Meski, teori sebelumnya telah berubah menjadi sangat bertolak belakang. Oviraptor ternyata adalah ibu yang sangat berbakti yang melindungi sarang telurnya dan memilih tinggal bersama telur-telurnya bahkan setelah menjadi fosil.
Baca Juga: Hidup di Zaman Dinosaurus, Kecoak Purba Ini Ditemukan Terbungkus Damar