ASI dapat Mengurangi Risiko Darah Tinggi pada Bayi, Sebuah Studi

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 21 Juli 2021 | 23:45 WIB
Bayi yang rutin diberikan ASI, terlebih secara ekslusif oleh ibunya, dapat mengurangi risiko darah tinggi. (HDQWALLS)

 

Faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, diketahui memang sudah dapat diketahui pada masa anak-anak. Tim penelitian yang dipimipin Kozeta Miliku dari CHILD Cohroty Study dan MCMaster University di Kanada ini, mengkonfirmasi temuan itu dengan kaitannya pada pemberian ASI.

Telah diketahui, ASI awal atau kolstrum memang dikenal kaya akan gizi, dan menjadi faktor pertumbuhan, komponen imunologi, dan sel induk yang sangat bermanfaat bagi bayi yang baru lahir.

Namun, jumlah dan lamanya waktu menyusui untuk mencapai manfaat pengurangan penyakit kardiovaskular, masih belum jelas.

"Ini adalah studi pertama yang mengevaluasi hubungan menyusui pada hari-hari pertama kehidupan dan tekanan darah pada anak usia dini," kata penulis utama studi Kozeta Miliku dalam rilis.

Baca Juga: Unik, Bayi Laki-Laki dari Irak Ini Terlahir dengan Tiga Penis

Menyusui dapat mengurangi tingkat depresi dan stress pada ibu (THINKSTOCK)

"Bayi yang menerima ASI sejak awal dari ibu mereka dalam jumlah yang relatif kecil--juga dikenal sebagai kolostrum--memiliki tekanan darah lebih rendah pada usia 3 tahun, terlepas dari berapa lama mereka disusui atau ketika mereka menerima makanan pendamping lainnya."

Tekanan darah normal pada bayi, biasanya pada pasca kelahiran sampai satu bulan, tekanan sistoliknya sekitar 67 hingga 84, dengan diastoliknya 35 hingga 53. Selanjutnya, sampai usia 12 bulan, bayi normal tekanan sistoliknya sekitar 72 hingga 104, dengan diastolik 37-56.

Pada balita usia tiga tahun, anak-anak yang tidak pernah diberi ASI memiliki tekanan darah lebih tinggi, dengan rata-rata 103/60 mm Hg. Sedangkan dengan yang disusui dalam jangka waktu berapapun, lebih rendah dengan rata-rata 99/58 mm Hg.

Balita yang memiliki tekanan darah yang elbih rendah ini juga terlepas dari berapa lama mereka disusui, atau nutrisi dan makanan pelengkap jenis apa yang diterima.

Baca Juga: Penemuan Baru, MFGM Bantu Buat Susu Formula Dengan Gizi Seperti ASI

Sains terbaru, bayi yang rutin diberikan ASI ternyata memiliki tekanan darah yang lebih rendah daripada yang tidak sama sekali. (Wikimedia Commons)

Tekanan darah yang lebih rendah bisa terjadi pula pada bayi yang hanya menerima ASI dini secara terbatas saat berada di RS, atau bayi yang baru lahir. Tim melaporkan kelompok bayi ini memiliki tekanan darah yang rata-ratanya adalah 99/57 mm Hg. Sehingga lebih rendah daripada mereka yang tidak pernah disusui sama sekali.

Indeks massa tubuh mereka pada usia tiga tahun, atau faktor sosial sekitar, dan kesehatan atau gaya hidup mereka, diketahui tidak mempengaruhi rendahnya tekanan darah pada balita yang telah disusui.

“Manfaat dari menyusui berkelanjutan dan eksklusif didokumentasikan dengan baik untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk infeksi pernapasan dan penyakit diare selama masa bayi, dan kondisi kronis termasuk asma dan obesitas di kemudian hari,” kata penulis studi senior Meghan B. Azad.

Dia adalah wakil direktur CHILD Cohort Study, profesor kesehatan anak di University of Manitoba, dan peneliti di Children's Hospital Research Institute of Manitoba, Kanda.

Baca Juga: Belum Ada USG, Ini Cara Firaun Mengetahui Jenis Kelamin Bayi